GEOGRAPHY FUTURE LEADERSHIP PENGURUS BEM HIMPUNAN MAHASISWA GEOGRAFI FPIPS UPI

Penulis : Miptah Sa’id Fauzi (1805355)

Editor : Adi Akbar

Doc. Penulis

Departemen Pengembangan Sumber Daya Organisasi BEM HMG FPIPS UPI khususnya Biro Kaderisasi telah melaksanakan salah satu program kerjanya yaitu Geography Future Leadership sesuai tema “Mempersiapkan Generasi yang Mampu Beradaptasi serta Berinovasi dengan Budaya Diskusi dan Kolaborasi” pada hari Sabtu, 05 Desember 2020.  Kegiatan Geography Future Leadership (GFL) merupakan kegiatan yang sasarannya adalah mahasiswa baru karena masih menjadi salah satu bagian rangkaian kaderisasi. Kegiatan ini berbentuk simulasi sidang dan disisipkan pula pembekalan materi mengenai kepemimpinan, dan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, beretorika dengan baik, memimpin suatu sidang, peraturan dalam sidang, instrumen dalam sidang dan tata cara sidang. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu menyiapkan pemimpin di masa depan nanti, mengembangkan jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mahasiswa baru, sikap kritis, dan berani untuk mengutarakan pendapatnya. Semoga niat baik tersebut akan menciptakan mahasiswa yang akan menjadi penerus negara yang kelak mengubah muka dunia khususnya Indonesia.

Kegiatan di awali dengan semua peserta GFL memasuki platform Zoom meeting pada pukul 08.30 lalu dilanjutkan dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian acara dibuka dengan sambutan oleh Miptah Sa’id Fauzi selaku ketua pelaksana Geografi Future Leadership (GFL) 2020. Setelah itu mahasiswa dengan siap dan berantusias untuk menerima pematerian mengenai Kepemimpinan dan jati diri mahasiswa yang disampaikan oleh Kang Ridho. Adapun materi yang beliau sampaikan tentang kepemimpinan yaitu :

  • Definisi kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan orang dan mempengaruhi aktivitas – aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari anggota kelompok.
  • Variasi kemauan dan kemauan Anggota :
  • Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan, yaitu kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis.
  • Gaya kepemimpinan

Doc. Penulis

Setelah pematerian pertama selesai, acara di lanjut kembali dengan pematerian oleh The Cici (Alumni Pendidikan Geografi 2013 – 2014) yang memaparkan tentang Retorika. Adapun materi yang dijelaskan sebagai berikut:

  • Retorika merupakan seni untuk membawakan dan menyampaikan pengetahuan secara menya Dengan demikian, secara sederhana dapat dikemukakan Retorika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang mempunyai daya tarik yang mempesona, sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dan tergugah  perasaannya.

Setelah semua pematerian yang diberikan telah selesai, Selanjutnya ialah Isoma, kemudian mahasiswa baru akan dibagi menjadi 13 kelompok melalui breakout room zoom yang akan berdiskusi tentang sebuah topik tentang “Menilik Pilkada 2020 Dari Berbagai Sudut Pandang”. Di setiap kelompok terdiri dari 1 pemantik dan mahasiswa baru, yang membahas topik tersebut dengan berbagai sudut pandang Pro dan Kontra. Adapun pesan & kesan mahasiswa baru terkait hasil diskusi tersebut yaitu :

  • Acaranya seru… Mahasiswa diajak diskusi bareng tentang masalah pilkada di era pandemi, mahasiswa dituntut aktif serta berpikir kritis. Acara tersebut juga bisa menjadi momen untuk melatih serta mengembangkan retorika yang kita miliki.
  • Kesannya sangat menikmati sekali banyak ilmu dan pengalaman yang di dapat, pesannya sukses buat semuanya, semoga kita bisa menjadi seorang pemimpin yang baik, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, semangat untuk beretorika, semangat untuk tampil dan percaya diri, kalian semua diciptakan untuk menjadi yang terhebat asalkan berusaha semua pasti bisa salam geografi, lestari bumiku, hidup mahasiswa.

Doc. Penulis

Usai sudah kegiatan Geography Future Leadership, semoga setelah mengikuti GFL para mahasiswa baru siap menjadi calon pemimpin masa depan, meningkatnya kemampuan dalam beretorika, membangun rasa percaya diri dan keberanian dalam hal berbicara didepan umum dan didalam forum, menumbuhkan sikap berpikir kritis dan tentunya sebagai bekal, pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan persidangan khususnya Musyawarah Mahasiswa (MUMAS).

“Tetinggi negeri telah menyetujui pelaksanaan pilkada dikala bala. Kehadirannya tak pelak menimbulkan pro dan kontra. Menjadi putih dengan alasan kemanusian atau tetap menggunakan hak suara. Jika ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan, Pilkada yang identik dengan kumpulan masa akan membahayakan terutama bagi manula. Namun disamping itu, estafet kepemimpinan juga menjadi hal penting yang perlu dipikirkan untuk masa depan bangsa. Lalu, sikap seperti apa yang perlu di ke depan kan oleh setiap orang? Negara atau nyawa?