DIKLATSAR JANTERA KE 38 (Part 2): Metamorfosis Dari Yang Asalnya Siswa Menjadi Anggota Muda

Penulis : Muhamad Zidan (SaIG, 1805155)

Materi Lapangan (Part 2)

Pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2018, JANTERA melakukan pelepasan para siswa menuju ke lapangan. Siswa resmi dilepas oleh Bapak Hendro Murtianto M,Sc selaku perwakilan Departemen Pendidikan Geografi bidang kemahasiswaaan. Setelah itu, para siswa melakukan perjalanan menggunakan bus menuju kawasan Karst Citatah Padalarang. Sesampainya disana, para siswa langsung berjalan menuju basecamp. Setelah makan, para siswa langsung melaksanakan praktek lapangan mengenai IMPK (Ilmu Medan Peta dan Kompas).

Pada praktek IMPK, siswa dipacu untuk mampu mempraktekan apa yang mereka dapat di kelas, tentunya mereka mempraktekan teknik reseksi dan interseksi di lapangan. Para siswa mempersiapkan peralatan berupa kompas dan alat tulis, kemudian diberi peta RBI kawasan Karst Citatah oleh panitia. Tidak sedikit dari para siswa yang mereseksi posisinya dengan objek gunung pawon sebagai objek yang dikenali kemudian objek selanjutnya adalah gunung-gunung disekitarnya. Hasilnya para siswa berhasil melakukan reseksi dan interseksi walaupun dari segi ketepatan kurang beberapa detik saja. Setelah itu siswa dievaluasi oleh panitia kemudian siswa dipersilahkan untuk membuat bivak/shelter bersama dan memasak makanan untuk santapan malam.

Malam harinya setelah makan malam, siswa kemudian melakukan perjalanan menelusuri Gua Pawon dan diharuskan untuk membuat catatan perjalanan. Siswa begitu antusias mengikuti apa yang diinstruksikan oleh instruktur, kata demi kata, kalimat demi kalimat dirangkai oleh siswa menjadi sebuah kesatuan cerita yang menarik. Setelah itu kemudian siswa melaksanakan evaluasi malam dan beristirahat.

Keesokan harinya, para siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar untuk melakukan kegiatan rock climbing dan caving (SRT), yang kemudian para siswa silih bergantian melakukan kegiatan tersebut. Siswa begitu bersemangat melakukan kegiatan yang sangat menguji adrenalin tersebut. Setelah semua kegiatan di hari kedua selesai, siswa melaksakanan kegiatan evaluasi malam dan beristirahat.

Hari ketiga, siswa membereskan kembali bivak mereka dan bersiap melakukan perjalanan menuju Situ Lembang. Kemudian para siswa pun berangkat menuju Situ Lembang. Sesampainya disana setelah sejenak beristirahat kemudian para siswa diinstruksikan untuk mengumpulkan seluruh bahan makanan yang dibawanya, karena para siswa akan melaksanakan hutan gunung berupa survival. Dihari ketiga ini, para siswa terlebih dahulu dibekali materi mengenai cara bertahan hidup di alam (survival).

Kemudian setelah mendapat materi survival, para siswa diarahkan oleh instruktur untuk membangun bivak di pos masing-masing, setelah itu siswa dipersilahkan untuk beristirahat sejenak sampai tiba waktu berkumpul oleh instruktur. Malam harinya, siswa diarahkan oleh instruktur menuju ke basecamp panitia, siswa terkejut saat itu karena mereka melihat hidangan istimewa dari panitia yang diperuntukan untuk siswa. Siswa sangat antusias menghabiskan santapan lezat itu, mengingat besoknya siswa harus mencari makanannya sendiri. Setelah makan besar, kemudian siswa dievaluasi untuk dimunculkan rasa persaudaraan antara siswa. Alhasil, siswa mampu untuk mewujudkan rasa persaudaraan diantara mereka sehingga siswa kembali bertahan untuk melanjutkan diklatsar tersebut. Setelah itu, siswa dipersilahkan untuk beristirahat.

Hari ke empat, pada hari ini siswa mulai melakukan suvivalnya yang salah satu kegiatannya adalah food gathering, siswa melakukan pencarian dan pengumpulan makanan alam dari pagi sampai siang hari, setelah itu mereka memasaknya dan menyantapnya kala itu juga. Setelah itu, malamnya para siswa diarahkan menuju ke basecamp panitia untuk mendapatkan beberapa patah kata dari alumni JANTERA sekaligus dosen Departemen Pendidikan Geografi UPI yaitu Bapak Drs. Asep Mulyadi M.Pd (Kang Ogun) dan Bapak Dr. Lili Somantri S.Pd, M.Si. Saat itu pula para siswa dikenalkan dengan alumni-alumni JANTERA.

Keesokan harinya, para siswa merasa kaget dan bangga ternyata rangkaian acara diklatsar JANTERA ke-38 ini telah selesai ditandai dengan adanya upacara penutupan dan pengumuman kelususan seluruh siswa JANTERA ke-38 kemudian dilanjutkan dengan penyematan syal anggota JANTERA berwarna oranye yang menandakan siswa resmi berubah status menjadi anggota muda. Haru, senang, bangga menyelimuti perasaan para siswa, dengan bangga mereka meneriakan JANTERA! JANTERA! JANTERA! Dipenghujung kegiatan seluruh panitia dan alumni JANTERA berkeliling menyalami dan mengucapkan selamat kepada adik barunya.

Pada dasarnya, kegiatan diklatsar ini berupaya untuk mengasilkan orang-orang yang mampu bertahan dalam segala tantangan, tentu semua orang memiliki kesan yang berbeda saat diklatsar baik suka maupun duka.

Ingatlah bahwa intan bukan tercipta diantara batuan dan mineral pada umumnya, melainkan tercipta dikerak bumi terdalam dengan tekanan dan suhu yang luarbiasa panasnya.