Penulis: Melina Rosyana
Penerapan kemampuan dan inovasi mahasiswa dapat diwujudkan dalam tri darma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan dan pengajaran adalah bentuk dari usaha dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki dalam kegiatan belajar mengajar yang sudah direncanakan guna mencapai suatu tujuan untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Penelitian dan pengembangan adalah kegiatan yang dilakukan guna mengkritisi dan menelaah permasalahan yang kerap terjadi dalam kehidupan seperti dalam aspek ekonomi, politik, pendidikan, aspek sosial dan lainnya yang kemudian hari akan bermanfaat untuk semua orang. Penelitian dan pengembangan ini berguna untuk menjadikan sumber daya manusia yang memiliki kreatifitas yang tinggi, pemikiran yang cerdas dan kritis. Sedangkan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan secara langsung terjun kepada masyarakat. Pengabdian ini dilakukan guna membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas.
Senin, 13 Juni 2022 Prodi Pendidikan Geografi, FPIPS UPI telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyelenggarakan kegiatan Pematerian Pelatihan Daring: Media Digital Untuk Pembelajaran Geografi. Dalam kegiatan ini dilakukan webinar dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan produk pembelajaran geografi yang dilakukan selama enam hari, dimulai dari tanggal 14 – 19 Juni 2022 dan diikuti oleh peserta sebanyak 400 orang. Pelatihan pembuatan produk ini dibimbing oleh mahasiswa pendidikan geografi yang kompeten dibidangnya. Adapun produk pembelajaran yang dibuat yaitu media digital berbasis web dan youtube, media digital berbasis android, media digital berbasis google my maps, media digital berbasis google earth pro, media digital berbasis google earth engine, dan media digital berbasis augmented reality.
Produk pembelajaran yang pertama yaitu media digital berbasis web dan youtube. Produk pembelajaran web yaitu pembuatan website melalui wordpress oleh peserta yang digunakan untuk membagikan konten-koneten pembelajaran yang dapat memudahkan siswa atau orang yang membutuhkan informasi yang dimuat. Begitupun dengan youtube. Dalam pelatihan pembuatan produk ini dibimbing oleh tiga trainer dari mahasiswa geografi yaitu Dwi Larasaty, Lathifa Zahrah, dan Oriza Sotifa. Untuk pembuatan produk ini peserta sangat antusias dikarenakan selain pembuatannya mudah juga sangat bermanfaat untuk peserta dalam membagikan konten materi yang hendak dipelajari siswa.
Produk pembelajaran yang kedua yaitu media digital berbasis android. Produk pembelajaran berbasis android ini yaitu pembuatan media belajar menggunakan aplikasi Ispring Suite dan aplikasi Builder. Isi dari multimedia yang akan dibuat menggunakan Ispring suite 10 dapat berupa teks, gambar, dan video. Misalnya, materi pembelajaran berupa video yang berasal dari youtube maupun dibuat sendiri, gambar-gambar terkait materi, maupun soal latihan. Dalam pembuatan produk media android ini dibimbing oleh dua trainer yang berasal dari mahasiswa pendidikan geografi yaitu Haikal Amjad dan Gunawan Wijaksono. Selain dibibing secara langsung, juga diberikan modul dalam pengerjaannya. Proses pembuatan produk ini diikuti peserta dengan antusias namun tidak menutup kemungkinan terdapat kendala saat pembuatan berlangsung diantaranya yaitu saat instalasi java terdapat error ada pula yang tidak dapat terinstal dan juga ada yang tidak dapat mengkonversi menjadi aplikasi pada saat tahap akhir. Namun dari kendala yang dialami dapat dibantu oleh trainer sehingga peserta dapat melanjutkan ke tahap akhir pembuatan produk pembelajaran media digital berbasis android.
Produk pembelajaran yang ketiga yaitu media digital berbasis google my maps. Dalam penggunaan Google My Maps, memungkinkan pengguna untuk membuat dan melapisi peta mereka sendiri di atas peta yang ada. Pengguna dapat menambah, mengedit dan menyimpan informasi seperti penanda tempat, garis, bentuk, teks, foto dan video, di atas peta Google biasa di semua tingkat zoom. Fitur berharga lainnya adalah opsi kolaboratif, yang memungkinkan pemilik peta untuk berbagi kreasi yang sebenarnya, pengembangan, dan melihat opsi peta individu dengan individu atau kelompok lainnya. Dalam pembuatan produk ini dibimbing oleh trainer dari mahasiswa pendidikan geografi yaitu Tiara Pramwswari Suteja. Proses pembuatan produk google my maps tidak begitu banyak mengalami kendala, terlebih pembuatan produk ini diikuti secara antusias. Dalam pembuatannya diharapkan peserta dapat berkreasi sesuai kemampuan, namun karena terpaku terhadap modul jadi produk yang dihasilkan sama. Hal tersebut tidak menjadikan masalah, akan tetapi untuk kedepannya diharapkan peserta dapat memiliki kreasi tersendiri sehingga nilainya akan jauh lebih baik.
Produk pembelajaran yang keempat yaitu media digital berbasis google earth pro. Dalam pembuatan produk ini peserta dibimbing untuk menggunakan google earth pro untuk membuat peta kemiringan lereng. Selain itu juga dalam pembuatannya peserta harus mengintal aplikasi QGIS agar dapat menganalisis kemiringan lereng. Untuk membuat produk ini perlu terdapat shp wilayah untuk dimasukan kedalam google erath pro. Proses pembuatan produk media ini di bimbing oleh dua trainer dari mahasiswa geografi yaitu Arcita Rizara dan Erika Octiana Dewi. Selain dibimbing langsung juga diberikan model untuk memudahkan pembuatannya. Adapun kendala yang dialami oleh peserta yaitu laptop yang kurang memadai dan juga internet yang kurang stabil.
Produk pembelajaran yang kelima yaitu media digital berbasis google earth engine. Google Earth Engine (GEE) adalah platform berbasis awan yang memudahkan untuk mengakses sumber daya komputasi berkinerja tinggi untuk pemrosesan dataset geospasial yang sangat besar dan mudah digunakan. Proses pembuatan produk ini dibimbing oleh empat trainer dari mahasiswa geografi yaitu Annisa Salsabila, Dewi Fortuna Julianty, Gndis Fitria Munggaran dan Zahria Martha. Selain itu juga diberikan modul untuk memudahkan pesertadalam mengerjakannya. Adapun kendala yang dialami yaitu banyak peserta yang mengalami error, kode yang dimasukan peserta belum sesuai dengan arahan sehingga tampilan tidak muncul. Dalam pengerjaan produk ini perlu ketelitian yang tinggi agar produk dapat diselesaikan.
Produk pembelajaran yang keenam yaitu media digital berbasis augmented reality. Pembuatan media digital berbasis augmented reality memerlukan aplikasi Unity Hub dan Unity Editor. Selain itu juga internet harus stabil, laptop yang memadai dan menyediakan gambar target yang akan digunakan. Proses pembuatan dibimbing oleh trainer dari mahasiswa pendidikan geografi yaitu Haikal Amjad dan Mochammad Ari Wibowo. Kendala yang dialami yaitu seringkali peserta mengalami error seperti tidak bisa mendownload module di unity juda terdapat peserta yang hasil akhirnya tidak dapat dijadikan aplikasi. Namun kendala yang dialami dapat dikerjakan dan dibantu oleh trainernya.
Media digital yang telah dilaksanakan, diikuti oleh peserta dengan sangat antusias. Pelatihan ini juga sangat bermanfaat untuk memudahkan dan memberikan inovasi terbaru dalam menyampaikan pembelajaran. Sehingga pembelajaran dilakukan dengan kreatif dan dapat dengan mudah dipahamai oleh peserta didik juga dapat diakses secara mudah. Harapannya dari hasil pelathan yang telah dilakukan, mahasiswa tidak hanya melakukan secara webinar, namun dari hasil pelatihan ini proses pembuatan produk diharapkan untuk membuat video tutorialnya sehingga dapat secara mudah diakses dapat dapat diikuti oleh semua kalangan yang membutuhkan.