Penulis: Lelining Tias (1900058)
Editor: Dewi Fortuna Julianty
Doc. Penulis
Menjadi mahasiswa adalah privilege yang tak terbatas, dalam kondisi apapun mahasiswa harus bisa tetap mengembangkan kemampuannya di berbagai aspek. Jangan sampai suatu keadaan menjadi hambatan seperti pandemi yang masih menghantui masyarakat Indonesia, seharusnya di masa masa inilah mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk ikut berkontribusi menyelesaikan masalah yang datang akibat pandemi yang menyerang. Selama menjadi mahasiswa kita bisa melakukan banyak hal mulai dari melakukan penelitian, pengabdian, volunteer, dan lain sebagainya. Selama menjadi mahasiswa kita harus aktif membangun relasi dan berkolaborasi dalam berkompetisi.
Dewasa ini banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa untuk melakukan gerakan perubahan, tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk menolak dikarenakan pemerintah pun menyediakan wadahnya seperti program PHP2D, Wira Desa, Bina Dikti, Kemah Budaya dan lain-lain. Tak hanya pemerintah instansi lainnya, banyak pula yang menyelenggarakan seperti BUMN yang bekerja sama dengan PLN membuat program INNOVILLAGE dan banyak program pengabdian lainnya yang bertujuan untuk membangun Indonesia agar mencapai Indonesia Emas tahun 2045.
Alih-alih membahas jauh mengenai kompetisi dari ranah lain, mahasiswa telah difasilitasi dengan adanya Kompetisi PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) ajang kompetisi berskala nasional yang amat bergengsi. Setiap tahunnya lahir ide-ide hebat dari mahasiswa-mahasiswa yang luar biasa. Universitas Pendidikan Indonesia telah menduduki urutan ke-14 pada ajang ini. Patut berbangga karena pada tahun sebelumnya di ajang PIMNAS (Pekan Mahasiswa Ilmiah Nasional) tim dari jurusan Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI berhasil membawa pulang emas pada bidang PKM-RSH dengan judul “Akhwat Hunter”. Prestasi gemilang ini tentu telah membawa nama baik universitas, fakultas, prodi dan mahasiswa serta dosen.
Prodi Pendidikan Geografi pada tahun lalu belum berkesempatan meloloskan PKM hingga ke PIMNAS, sangat disayangkan sebab jumlah proposal yang di-submit tahun lalu lebih dari 30 judul proposal. Hanya saja kelemahannya adalah tidak sesuainya bidang yang diambil dengan keilmuan mahasiswanya, sehingga pengkajian kurang mendalam dan membuat proposal masih kurang baik untuk dapat bersaing dengan yang lain. Pada kesempatan tahun ini, ketua prodi dan seluruh dosen Pendidikan Geografi sangat fokus dan intens mempersiapkan mahasiswanya untuk siap bersaing dengan tim dari prodi maupun universitas lain dengan karya yang lebih berkualitas dan pesiapan yang matang. Hal ini terlihat ketika pihak prodi dan Departemen Pendidikan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi bersinergi mempersiapkan rangkaian acara persiapan PKM. Banyak rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sebelumnya mulai dari sosialisasi PKM secara internal, Pematerian PKM yang mendatangkan pembicara dari tim Reviewer Nasional dan mahasiswa yang berpengalaman mengikuti PKM secara berturut-turut.
Doc. Penulis
Pada Selasa, 21 September 2021 Departemen Pendidikan BEM HMPG FPIPS UPI mengadakan kegiatan Pematerian PKM dalam rangka mempersiapkan mahasiswa yang siap dan berkualitas pada ajang PKM tahun 2022. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa aktif Pendidikan Geografi yang dibuka dengan sambutan oleh M. Rizky Juniarto selaku Ketua BEM HMPG FPIPS UPI, Riki Ridwana, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Kemahasiswaan dan Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Geografi. Acara dipandu oleh MC yakni Hana Afrilia, mahasiswa Pendidikan Geografi UPI angkatan 2020. Terdapat dua sesi dalam kegiatan Pematerian PKM, yakni sesi pertama dibawakan oleh seorang guru besar Pengajaran Bahasa Perancis FPBS UPI dan reviewer nasional yakni Prof. Dr. Tri Indri Hartini, M.Pd. Selama pematerian beliau didampingi oleh moderator yakni Luthfiya Aulia, mahasiswa Pendidikan Geografi UPI angkatan 2019. Beliau menyampaikan beberapa hal terkait PKM, diantaranya mengenai pengetahuan dasar dan umum mengenai PKM yang masih banyak belum dipahami oleh mahasiswa dewasa ini, yakni mengenai apa itu PKM, urgensi mahasiswa mengikuti PKM, kiat-kiat sukses PKM 5 Bidang dan GFK, AI serta GT, relevansi PKM dengan akademik, peran dan kebijakan universitas dalam penyusunan proposal PKM, perkiraan waktu terkait rangkaian pelaksanaan PKM tahun 2022, hal-hal yang harus dipersiapkan tim-tim PKM, kendala dalam pembimbingan PKM dan evaluasiannya beserta poin-poin kritis dari mulai submit ke prodi hingga PIMNAS. Tak hanya itu masih banyak lagi yang beliau jelaskan yakni terkait poin-poin penilaian juri, kesalahan umum yang sering dilakukan oleh tim PKM sehingga kehilangan peluang untuk lolos pendanaan dan PIMNAS.
Penjelasan secara mendetail tersebut banyak menarik perhatian audience terlihat dari 204 peserta yang hadir dalam waktu 20 menit sudah banyak yang antusias bertanya. Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.00-10.15 WIB ini terbuka untuk umum sehingga ada pula sebagian peserta yang berasal dari UNIMED, STIKES, dan lainnya. Cukup mengejutkan ketika mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2021 hadir dan aktif bertanya mengenai PKM ini, hal ini tentu membawa angin segar yang menandakan bahwa masa depan geografi di PKM akan membaik yang mana banyak mahasiswa yang masih tergolong baru tetapi sudah melirik kegiatan yang bergengsi seperti ini. Semoga saja hal tersebut dapat membawa kebaikan bagi Prodi Pendidikan Geografi kedepannya.
Pematerian pada sesi kedua tak kalah menarik, yang mana pada sesi kedua dibawakan oleh seorang mahasiswa S2 yang pada saat studi S1-nya beliau sangat aktif mengikuti PKM. Hampir di setiap tahun kuliahnya beliau gunakan untuk mengikuti PKM hingga beliau berhasil sampai ke PIMNAS. Nurhikmah Weisdiyanti, S.Pd. peraih medali perak presentasi PKM PI PIMNAS 33 di Yogyakarta, lolos pendanaan PKM PM 2020 & PI 2019, presentasi Favorit PIMNAS 32 (Bali 2019) dan PIMNAS 31 (Yogyakarta, 2018). Begitu banyak pengalaman yang beliau tuturkan membuat semangat peserta webinar terbakar, bagaimana tidak setiap tahun di perkuliahan beliau gunakan untuk meng-upgrade diri melalui ajang PKM ini. Beliau mengatakan bahwa pencapaian yang beliau dapatkan saat itu karena adanya pengorbanan, beliau mengatakan “ketika istirahat teman tidur-tiduran, bermain sosial media, dan jajan ke kantin, saya memilih untuk memikirkan PKM, saya juga mengorbankan waktu istirahat dan bermain saya untuk bisa mencapai hal tersebut”, merupakan pengorbanan yang sepadan dengan hasil yang beliau raih. Betul apa yang dikatakan pepatah bahwa “kita akan menuai apa yang kita tanam”, maka beliau berhasil menanam pengorbanan dan perjuangan sehingga menuai banyak kemenangan. Bahkan manfaat yang beliau rasakan sangat luas hingga terjun ke dunia kerja, beliau tidak perlu mencari namun beliau yang dicari, sungguh privilege yang sangat luar biasa.
Begitu banyak bidang di PKM yang bisa dipilih oleh mahasiswa sesuai kemampuan dan keinginannya baik bidang pengabdian, kewirausahaan, penelitian, dan lainnya. Sehingga tidak ada alasan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi untuk tidak mengikuti kegiatan PKM pada tahun 2022. Ditambah support penuh dari pihak prodi untuk proses penyusunan proposal hingga submit proposal. Pada Pematerian PKM banyak sekali bekal yang didapatkan mulai dari strategi yang harus dipersiapkan, pemilihan tim yang proposional, cara-cara memperoleh ide dan motivasi yang bisa membuat kita pantang menyerah, meski akan banyak hambatan dan tantangan dalam penyusunan proposal nantinya.
Sebagai prodi yang berakreditasi unggul dan mendapatkan pendanaan melalui pelolosan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), maka Prodi Pendidikan Geografi tidak akan hanya sampai pada Pematerian PKM saja. Nantinya akan ada rangkaian Coaching 1 dan 2, beserta Proposal Camp PKM yang akan mendatangkan para reviewer atau dosen-dosen yang berasal dari UGM. Proposal Camp ini bertujuan untuk pendampingan intens bagi setiap perwakilan kelompok PKM Prodi Pendidikan Geografi UPI dalam mempersiapkan proposal PKM untuk tahun 2022.
Mahasiswa Pendidikan Geografi pada tahun ini cukup antusias yang mana dari tiga angkatan yakni angkatan 2018, 2019 dan 2020 terdapat lebih dari 75 tim yang sudah terbentuk dan sedang dalam proses penyusunan proposal. Semangat ini muncul karena besarnya dukungan yang pihak prodi berikan kepada mahasiswa, baik dukungan moril dan materi. Diharapkan dengan adanya pendampingan dan bantuan dari berbagai aspek, Prodi Pendidikan Geografi akan mampu meloloskan lebih banyak lagi tim PKM yang berkualitas sehingga mampu bersaing hingga PIMNAS dan memenangkan emas.
Doc. Penulis