Mitigasi Bencana Goes To School (MBGS) BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi UPI 2023-2024

“Menciptakan Kesadaran Bencana Melalui Edukasi dan Simulasi Bencana”

Penulis : Siti Milatu Diniah (2207341) dan Ahmad Maulana Yusuf (2202290)
Editor : Rafi Nuha Fadlillah (2205854)

Bencana alam semakin menjadi perhatian global karena dampaknya yang merusak bagi kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Bencana merupakan kejadian yang tak terduga oleh semua orang, tidak bisa diketahui kapan dan dimana bencana itu datang, bencana akan selalu mengintai kita tidak peduli orang dewasa, lansia maupun anak-anak. Seringkali anak-anak rentan menjadi korban bencana dikarenakan kemampuan dan pengetahuan terkait penanggulangan bencana yang belum memadai. Dalam menghadapi ancaman bencana, pendekatan yang proaktif dan holistik diperlukan untuk mengurangi risiko serta dampak yang mungkin terjadi. Salah satu strategi kunci dalam penanggulangan bencana adalah mitigasi bencana.

Mitigasi bencana merujuk pada upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana melalui serangkaian tindakan yang diarahkan pada pengurangan dampak negatif. Dalam menyikapi hal tersebut, BEM HMPG FPIPS UPI menyelenggarakan upaya untuk memberikan edukasi mengenai wawasan pengurangan resiko bencana, dimana pada MBGS kali ini kami mengambil tema bencana kebakaran karena mengingat bandung merupakan wilayah perkotaan yang padat dan apabila terjadi kebakaran api akan dengan mudah menyebar. Banyaknya anak-anak sekolah dasar yang masih belum tahu cara menanggulangi bencana kebakaran menjadi alasan pemilihan bencana kebakaran ini.

 

 

Kegiatan MBGS ini dilaksanakan pada hari kamis, 25 Januari 2024 di SDN 100 Cipedes, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Tujuan dari diadakannya MBGS ini agar anak-anak atau peserta didik sekolah dasar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana melalui edukasi kebencanaan serta simulasi terkait apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.

Pada kegiatan MBGS ini BEM HMPG FPIPS UPI bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran kota bandung yang dimana pihak damkar menjadi pemandu simulasi kebakaran dalam upaya mitigasi kebakaran yang kemungkinan bisa terjadi di lingkungan rumah, sekolah atau lingkungan yang dekat dengan para siswa.

Kegiatan MBGS diawali dengan pembukaan berupa sambutan-sambutan dari pihak terkait yang kemudian dilanjut dengan pematerian terkait mitigasi bencana kepada anak-anak sekolah dasar oleh delegasi pengajar dari mahasiswa pendidikan Geografi. Rangkaian acara selanjutnya yaitu melakukan simulasi terkait bencana kebakaran yang diawasi dan dipandu langsung oleh pihak pemadam kebakaran Kota Bandung. Pada simulasi tersebut, anak-anak sekolah dasar 100 Cipedes diberikan panduan terkait apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana kebakaran baik itu dirumah maupun di sekolah. Acara yang terakhir dari kegiatan ini yaitu penutupan sekaligus pemberian sertifikat dan plakat kepada pihak sekolah dan pemadam kebakaran Kota Bandung.
Alhamdulillahnya acara MBGS berjalan dengan lancar berkat dukungan dari pihak sekolah SDN 100 cipedes dan juga para murid yang antusias dan dapat diarahkan dengan baik. Dengan diadakannya Mitigasi Bencana Goes to School (MBGS) ini, diharapkan dapat menjadi belajar dan menambah wawasan terkait cara menanggulangi bencana yang mungkin terjadi, sehingga anak-anak memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai wadah bagi mahasiswa yang merupakan bagian dari Agent of change agar dapat memberikan manfaat serta pengetahuannya terkait mitigasi bencana agar anak-anak bisa paham dan siap siaga terhadap bencana.

Alhamdulillahnya acara MBGS berjalan dengan lancar berkat dukungan dari pihak sekolah SDN 100 cipedes dan juga para murid yang antusias dan dapat diarahkan dengan baik. Dengan diadakannya Mitigasi Bencana Goes to School (MBGS) ini, diharapkan dapat menjadi belajar dan menambah wawasan terkait cara menanggulangi bencana yang mungkin terjadi, sehingga anak-anak memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai wadah bagi mahasiswa yang merupakan bagian dari Agent of change agar dapat memberikan manfaat serta pengetahuannya terkait mitigasi bencana agar anak-anak bisa paham dan siap siaga terhadap bencana.