AUDIENSI DAN SOSIALISASI PENINGKATAN KULTUR KOMPETITIF MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI

Penulis: Muhamad Rizky Juniarto (1902630)
Editor : Stefan Primananda

Doc. Penulis

Pada hari Sabtu, tanggal 3 Juli 2021, Badan Eksekutif Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi bersama Program Studi Pendidikan Geografi FPIPS UPI menginisiasi adanya suatu pertemuan berupa “Audiensi dan Sosialiasasi Peningkatan Kultur Kompetitif dan Prestatif Mahasiswa Pendidikan Geografi”. Pada pertemuan yang dimoderatori oleh Ketua BEM HMPG FPIPS UPI Periode 2021-2022 sdr. Muhamad Rizky Juniarto itu, dihadiri oleh pembicara yaitu Bapak Dr. Iwan Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi beserta Bapak Riki Ridwana, M.Sc. selaku Dosen Bidang Kemahasiswaan Program Studi Pendidikan Geografi dan seluruh mahasiswa Pendidikan Geografi yang masih aktif.

Inti dari pertemuan ini adalah untuk sama-sama menyatukan visi, persepsi dan sudut pandang mengenai peran kita selaku mahasiswa terutama mahasiswa Pendidikan Geografi dalam hal berkompetitif dan berprestatif. Bapak Dr. Iwan Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi pada kesempatan tersebut menyampaikan kepada seluruh audiens yang hadir untuk menekankan adanya Kompetensi dan Kompetisi yang Produktif dan Visioner dalam menyongsong kehidupan setelah perkuliahan. Lebih dari itu, adanya daya tekan untuk terus mengembangkan Kompetensi dan Kompetisi ini juga secara tidak langsung dapat mengembang wadah yang menangui para mahasiswa tersebut, entah dalam hal itu Lembaga yakni Program Studi Pendidikan Geografi dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi yang merupakan Lembaga dari sisi kemahasiswaaannya.

Pada kesempatan itu juga beliau menyampaikan bahwa kita selaku mahasiswa boleh selain mengembangan jiwa kompetensi dan kompetisi tersebut di atas, juga diperkenankan untuk terus mengembangan minat dan bakat kita di luar program studi Pendidikan Geografi dikarenakan itu semua bisa menjadi wadah prestasi lainnya diluar apa yang disampaikan sebelumnya.

Kemudian Bapak Riki Ridwana, M.Sc. selaku Dosen Bidang Kemahasiswaan Porgram Studi Pendidikan Geografi juga berpesan bahwa keinginan beliau bersama seluruh dosen yang ada di Program Studi Pendidikan Geografi adalah ingin melihat nanti, pada saat setelah masa perkuliahan selesai, banyak di antara mahasiswa Pendidikan Geografi saat ini yang lebih baik dari para pendahulunya, sehingga menimbulkan rasa bangga serta bahagia tersendiri, dan menekankan pentingnya menyongsong hari esok dimulai dari sekarang adalah suatu hal yang harus dilakukan seluruhnya, baik dari sisi dosen maupun mahasiswanya.

Dalam menyongsong hal tersebut, beliau menyampaikan hasil terakhir dari diskusinya bersama para mahasiswa dalam hal ini diwakili oleh BEM HMPG FPIPS UPI, yang mana nanti meskipun belum rilis dan hanya sedikit memberikan gambaran, akan dibentuk club – club atau komunitas yang dapat mewadahi lebih spesifik pengembangan jiwa kompetitif dan prestatif mahasiswa Pendidikan Geografi. Adapun club – club tersebut adalah:

  1. Geosphere, yang akan mewadahi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan kompetitif dan prestatif ranah kegeografian dan pedagogis geografi.
  2. Brain-Z, yang akan mewadahi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan kompetitif dan prestatif ranah teknologi dan kreasi digital.
  3. G-Pren, yang akan mewadahi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan kompetitif dan prestatif ranah kemandirian dan wirausaha.
  4. Communicator, yang akan mewadahi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan kompetitif dan prestatif ranah berbahasa asing dalam hal berbahasa Inggris.
  5. Aksara, yang akan mewadahi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan kompetitif dan prestatif ranah kepenulisan, baik ilmiah maupun non ilmiah.

Ikhtiar tersebut merupakan gagasan bersama antara mahasiswa dan program studi, yang mana output nya diharapkan dapat terus mengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa, himpunan tetap berjalan sebagai mana mestinya, karena memang ini juga sebetulnya digagas oleh himpunan. Himpunan kita sendiri pada dasarnya sudah bagus, dengan berbagai kultur dan kegiatan serta amanah hasil mumas yang secara umum sudah baik, hanya saja dalam hal mengawal sisi prestasi dan kompetitif mahasiswa, dibutuhkannya suatu terobosan lain yang mungkin kedepannya sama-sama bisa lebih baik. Kemudian kedepannya club – club ini akan didorong menjadi bagian dari Departemen Khusus dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi, sehingga lebih resmi dan formal bentukan kegiatannya.

Lebih lanjut, Bapak Riki Ridwana, M.Sc. menyampaikan bahwa hasil audiensi dan sosialisasi ini dalam waktu dekat akan menjadi awalan persiapan kita dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2022. Pada tahun 2021, hasil dari PKM Prodi Pendidikan Geografi sangat memprihatinkan, sehingga tahun ini kita coba persiapkan lebih dalam sehingga pada tahun 2022 kita sudah siap dalam berkompetisi dengan yang lainnya. Program Studi Pendidikan Geografi juga pada dasarnya prodi yang sudah cukup tua di FPIPS, sehingga seyogyanya mahasiswanya juga bisa lebih berdaya saing dan menunjukan bahwa memang kita adalah prodi yang mampu bersaing, berpengalaman dan memberikan contoh kepada prodi-prodi lainnya. Besar harapan, kita bisa tembus nasional atau minimal tembus universitas termasuk target kali ini yang minimal harus melibatkan 90 mahasiswa Pendidikan Geografi atau 20 proposal. Untuk itu, mari sama-sama kita berjuang untuk menyukseskan itu.

Program pengembangan jiwa kompetisi mahasiswa terutama dalam hal keikutsertaan dan keberhasilan mahasiswa mengajukan proposal tahun ini juga Insyaallah akan coba didukung oleh adanya PPKM (Program Pengembangan Kampus Merdeka) dari Kemendikbud yang mana Program Studi Pendidikan Geografi memenangkan itu, sehingga diharapkan dapat lebih mendukung persiapan kita dalam hal Program Kreativitas Mahasiswa ini.

Dalam forum ini juga diadakan audiensi bersama seluruh mahasiswa. Dalam forum tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang muncul, seperti:

  1. Dari sdr. Ashlah Angkatan 2018: Berkaitan dengan adanya sertifikasi untuk yang sudah mensubmit PKM tahun sebelumnya, apakah berhak menerima sertifikat PKM atau hanya kepada yang mensubmit pada tahun 2022 dan seterusnya?
    Jawaban Bapak Dr. Iwan Setiawan, M.Si: Pada intinya yang sebelumnya sudah pernah mensubmit atau bahkan sampai di danai, akan diberikan suatu sertifikat yang mana pemberian sertifikat ini juga pada dasarnya bukanlah suatu hal sulit yang dilakukan prodi. Hanya saja perlu dipahami bahwa, diadakannya wacana wajib mengikuti PKM untuk seluruh mahasiswa ini kedepannya adalah minimal mahasiswa terlibat dalam kegiatan yang bisa saja menimbulkan sisi kompetisi lainnya di dalam program studi dan juga menambah pengalaman dalam penyusunan proposal dsb.
  1. Dari sdr. Akbar Angkatan 2018: Perihal program kampus merdeka, berkaitan dengan kompetensi dan kompetisi yang sudah disampaikan sebelumnya, bagaimana arah kebijakan program studi mengenai hal ini?
    Jawaban Bapak Dr. Iwan Setiawan. M.Si: Baca pedoman yang sudah UPI berikan, dan pahami desain kurikulum MBKM UPI, yang mana kebijakannya itu nanti akan dibagi 3 inti, yakni Keilmuan Inti Prodi, Pengayaan dan Perluasan serta Penguatan dan Pendalaman. Jadi untuk MBKM ini diikuti oleh mahasiswa yang sudah kuliah minimal 4 semester dan maksimal 11 semester, hal ini dimaksudkan untuk menjaga pikiran, pengetahuan dan kecerdasannya masih dalam ranah geografi, sehingga tidak menyebabkan keluarnya hal-hal atau pola pikir keilmuan yang tidak sesuai dengan program studi, sehingga inti pengetahuannya tetap dipahami oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Geografi dan itu kurang lebih mencakup 4 semester. Jadi, untuk MBKM ini pada dasarnya adalah pilihan, mahasiswa boleh mengambil boleh juga tidak, tergantung minat bakat dan keinginannya.
  1. Dari sdr. Egi Angkatan 2018: Setelah tadi disampaikan, bahwa untuk PKM sendiri diwacanakan akan menjadi syarat seminar proposal, tetapi untuk Angkatan 2018 apakah yang dijadikan bukti itu proposalnya, atau memang hanya proposalnya saja? Terlebih Angkatan 2018 akan persiapan seminar proposal.
    Jawaban Bapak Dr. Iwan Setiawan, M.Si: Pada dasarnya kebijakan ini belum disahkan, dikarenakan beliau harus mengomunikasikan dengan dewan dosen untuk menghindari semacam permasalahan lain kedepannya, kemudian untuk Angkatan 2018 yang segera akan seminar proposal, tentu belum bisa diterapkan. Karena tidak mungkin anda persiapan seminar proposal namun PKM nya belum di submit, sehingga mungkin kebijakan ini akan berlaku untuk Angkatan – angkatan selanjutnya.

Di akhir, Bapak Riki Ridwana, M.Sc kembali menekankan bahwa PKM itu jangan terlalu dijadikan seperti suatu hal yang mengerikan, itu salah besar dan hanya asumsi yang kurang tepat dikarenakan PKM itu panduannya sudah jelas, dan mudah diikuti. Para mahasiswa Pendidikan Geografi itu merupakan mahasiswa pilihan yang sudah mengalahkan banyak pesaing lainnya, sehingga memiliki potensi yang besar mengenai itu. Kemudian juga, karena prodi kita merupakan salah satu prodi tertua yang ada di FPIPS, sehingga sebenarnya banyak pendahulu kita para mahasiswa yang sudah berkecimpung dan berprestasi didalamnya, untuk itu kita sebenarnya bisa berbagi pengalaman atau pun persiapan-persiapan mengenai PKM itu kepada mereka. Tandasnya.