Penulis : Sherina Atikacitra (1900355) dan Dalianti Siemadiuto (1902298)
Editor : Daffa Fauzan (1905149)
Sabtu, 21 Agustus 2021, telah diselenggarakan program kerja dari Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI yaitu Webinar Pembinaan Rohani Internal Geografi (PRINTER), webinar printer ini merupakan acara puncak dari ketiga rangkaian printer yang sebelumnya telah diselenggarakan dari bulan Juli, acara ini berjalan lancar sesuai dengan rencana via Zoom Cloud Meeting. Dihadiri oleh pengurus dan anggota BEM HMPG FPIPS UPI baik yang beragama Islam, Kristen, dan Buddha. Tema yang diangkat pada acara webinar printer ini yaitu “Menjadi Manusia Beriman Pemantik Cahaya Perubahan”. Tema ini diangkat karena di setiap agama, keimanan merupakan unsur pokok yang harus dimiliki oleh setiap penganutnya. Iman diibaratkan sebagai sebuah pondasi, haruslah kuat agar bangunannya kokoh. Keimanan berperan penting bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan, keimanan jugalah yang membentuk karakteristik dan sifat kebaikan manusia.
Webinar Printer Geografi ini dimulai pada pukul 15.30 dipandu oleh MC Oktaria Nursita dan Moderator Hasbul Wafi dengan Chantyca Amelia Piyoh, kemudian dilanjutkan dengan breakout room yang sesuai dengan agamanya masing-masing. Untuk di room muslim diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Staff Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI yaitu Gunawan Wijaksono, selanjutnya pada sesi pematerian dibawakan oleh selaku dari alumni Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI Angkatan Tahun 2012/2013 yaitu Septra Yodi, M. Pd.
Doc. Penulis
Dalam pematerian, pemateri menyampaikan bahwa menurut Imam Malik dan hadist selain yang disebutkan bahwasanya iman itu adalah pembenaran hati pengakuan lisan dari seluruh anggota badan ketika seseorang mengatakan bahwasanya dirinya itu beriman akan tetapi tidak tergambarkan dalam perbuatannya itu, maka ia belum termasuk beriman, hal itu hanya sekedar mampu mengatakan. Namun ketika dia telah mengimplementasikan apa yang menjadi kepercayaan, seseorang yang beriman akan terlihat dari cara ia mengerjakan amal ibadahnya seseorang yang beriman. Salah satunya adalah iman kepada Allah. Iman kepada Allah adalah cahaya menuju keadilan kebebasan cahaya menuju ilmu pengetahuan cahaya menuju petunjuk dan cahaya menuju kebahagiaan.
Adanya penyebab bertambah dan berkurangnya iman yang dipengaruhi oleh :
- Banyaknya kita melakukan amal sholeh.
- Banyaknya kita mengingat Allah SWT.
Sementara itu, penyebab turunnya iman diantaranya:
- Banyak maksiat kepada Allah SWT.
- Tidak menghadiri Allah SWT di setiap pekerjaannya.
Kesimpulan dalam pematerian yang terkait diatas adalah dengan bertambah dan turunnya iman merupakan ciri pada jiwa manusia, karena manusia termasuk kedalam alam Al-malakut yang tersembunyi (rahasia). Bahwasanya dengan bertambah dan turunnya iman merupakan ciri pada jiwa manusia Karena manusia termasuk dalam alam yang artinya tersembunyi ataupun rahasia kepada iman itu maka tidak bisa kita lihat Iman naik karena kita hanya bisa melihatnya Iman turun.
Doc. Penulis
Dalam room 2 kristiani , menghadirkan pemateri yaitu St. D. Sinaga. Dalam pematerian tersebut, pemateri menyampaikan bahwa iman dalam kristen menjadi hal yang harus dimiliki oleh setiap individu. Iman juga menjadi syarat untuk mendapat keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Tanpa iman, kehidupan rohani akan mati dan seseorang tidak dapat berkenan di hadapan Allah. Iman bukanlah jalan keselamatan. Satu-satunya jalan keselamatan hanya pada Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Iman hanyalah sarana untuk mendapatkan anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus.
Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman, Iman tidak bisa tumbuh hanya dengan berdoa, memohon, berpuasa, atau berpantang. Satu-satunya cara menumbuhkan iman adalah menjalankan firman Tuhan. Ayat-ayat kitab suci mengingatkan kita agar selalu berdoa. Walaupun berdoa merupakan aspek penting untuk menumbuhkan iman, perkembangan dan penguatan iman bersumber dari kebiasaan mendengarkan dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari
Doc. Penulis
Iman adalah salah satu buah Roh yang Yesus janjikan sebelum Ia kembali kepada Bapa. Hal tersebut selalu ditunjukkan oleh orang-orang yang sudah mengalami lahir baru dalam roh saat mereka mengalami suka dan duka: “…buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”. (Galatia 5:22-23)
Setelah sesi pematerian dan sesi breakout roomnya masing-masing, peserta akan diarahkan kembali ke room utama. Menjelang berakhirnya acara, terdapat penyerahan E-Sertifikat yang diserahkan oleh Mokhamad Ferry Nurhardian selaku Ketua Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI kepada pengisian pemateri dari Muslim di acara kali ini yaitu Septra Yodi, M. Pd., selaku Alumni Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI Angkatan Tahun 2012/2013. Dan dilanjutkan dengan penyerahan E-Sertifikat kepada pengisian pemateri dari Kristiani di acara kali ini yaitu St. D. Sinaga.
Doc. Penulis
Lalu dilanjutkan ke acara terakhir yaitu dengan sesi foto bersama kepada seluruh Punggawa BWM HMPG FPIPS UPI.
Doc. Penulis