Sekolah Alam BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi UPI 2024-2025 “Menciptakan Generasi Muda yang Memiliki Rasa Peduli Terhadap Lingkungan”

Sekolah Alam BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi UPI 2024-2025 “Menciptakan Generasi Muda yang Memiliki Rasa Peduli Terhadap Lingkungan”

Sekolah Alam BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi UPI 2024-2025

“Menciptakan Generasi Muda yang Memiliki Rasa Peduli Terhadap Lingkungan”

Penulis: Luthfiah Khoirunnisa A (2201347) dan Salwa Dhia Tisani (2312471)

Editor : Muhamad Hasanul Ma’arif (2207923)

Gambar 1. Poster Sekolah Alam 2024

Pendidikan adalah salah satu aspek paling fundamental dalam pengembangan individu dan masyarakat. Melalui pendidikan, seseorang tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi saat ini, pendidikan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi suatu bangsa.

Pendidikan memiliki berbagai manfaat yang signifikan. Pertama, pendidikan membantu individu untuk memahami dunia di sekitar mereka, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi. Kedua, pendidikan mendorong perkembangan keterampilan kritis dan kreatif yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan perubahan. Selain itu, pendidikan juga berfungsi sebagai alat untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial, karena akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang kerja yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup individu serta komunitas.

Pendidikan dapat dibagi menjadi dua kategori utama: pendidikan formal dan pendidikan non- formal. Pendidikan formal biasanya berlangsung di lembaga-lembaga seperti sekolah, perguruan tinggi, dan universitas. Dimana kurikulum disusun secara sistematis dan terstruktur. Pendidikan formal memberikan landasan pengetahuan yang kuat dan diakui secara resmi melalui ijazah atau sertifikat.

Sementara itu, pendidikan non-formal mencakup berbagai program dan kegiatan yang tidak terikat pada kurikulum formal, seperti contohnya Sekolah Alam. Sekolah alam adalah suatu bentuk pendidikan yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman di alam terbuka. Dalam lingkungan sekolah alam, siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan, tetapi juga aktif berinteraksi dengan linmgkungan sekitar. Mereka belajar melalui kegiatan seperti eksplorasi alam dan proyek-proyek lingkungan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis, kesadaran lingkungan, serta rasa cinta terhadap alam.

Pendidikan di Sekolah Alam sangat penting di tengah isu-isu lingkungan yang semakin mendesak, seperti perubahan iklim, polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Dengan memperkenalkan anak pada konsep keberlanjutan dan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap bumi. Pendidikan lingkungan tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang ekosistem, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil tindakan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu tujuan utama pendidikan di Sekolah Alam adalah menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap alam. Ketika anak terlibat langsung dengan lingkungan mereka, mereka lebih cenderung untuk menghargai keindahan alam dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui pengalaman belajar yang positif di luar ruang kelas, siswa dapat membangun hubungan emosional dengan lingkungan, yang akan mendorong mereka untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian alam di masa depan.

Hal ini sejalan dengan pelaksanaan kegiatan Sekolah Alam yang rutin diselenggarakan oleh BEM HMPG FPIPS UPI setiap tahunnya dengan tujuan dapat menjadi suatu wadah pembelajaran bagi anak-anak untuk meningkatkan dan memperkuat sikap tanggung jawab mengenai lingkungannya di masa kini maupun masa depan. Kegiatan Sekolah Alam 2024 yang bertemakan “Menciptakan Generasi Muda yang Memiliki Rasa Peduli Terhadap Lingkungan” ini memiliki dua kali pertemuan pada bulan Juli dan dua pertemuan dibulan Agustus dengan total empat pertemuan setiap hari Minggu di Serlok Bantaran, Jl. Bukit Jarian, Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sasaran dari kegiatan Sekolah Alam ini adalah anak-anak dari rentang usia 5 – 13 tahun.

Pembukaan sekaligus pertemuan pertama sekolah alam tahun 2024 dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 21 Juli 2024, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan sharing session oleh Kang Nusep Supriadi selaku founder Serlok Bantaran Sungai Cikapundung sekaligus media partner Sekolah Alam. Kemudian, pembukaan sekolah alam dihadiri dan dibuka langsung oleh Bapak Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si. selaku ketua prodi Pendidikan Geografi UPI. Setelah acara pembukaan, selanjutnya masuk kedalam pertemuan pertama, dimana kegiatan belajar mengajar bersama anak-anak sudah dilakukan dengan materi pengenalan lingkungan sekitar tempat tinggal rumah mereka. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran dan pemahaman terkait kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggalnya terlebih dahulu.

Pada pertemuan selanjutnya, materi yang diberikan disesuaikan dengan apa yang sudah dijelaskan pada pertemuan pertama atau materi terkait urgensi lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Pertemuan kedua pada 28 Juli 2024, delegasi pengajar memberikan materi tentang jenis-jenis sampah yang disertai dengan praktik melalui media pembelajaraan menarik untuk anak-

anak agar mereka dapat mempraktekannya secara langsung. Pada pertemuan kedua ini juga diadakan pembuatan plang jenis-jenis sampah yang hasilnya dipasang disana. Pertemuan ketiga pada 4 Agustus 2024, delegasi pengajar memberikan materi tentang menjaga kelestarian alam dan diadakan juga pembuatan produk pot tanaman, dengan memanfaatkan limbah botol plastik daur ulang yang di kreasikan secara bebas oleh anak-anak. Lalu pertemuan keempat pada 11 Agustus 2024, delegasi pengajar memberikan materi tentang menjaga ekosistem sungai dan mini praktik yang diberikan yaitu tentang jaring-jaring makanan ekosistem sungai disertai dengan penjelasan visualisasi dampak apabila sungai tercemar yang penyampainnya desuaikan dengan bahasa anak- anak, pertemuan keempat ini merupakan pertemuan terakhir kegiatan belajar mengajar. Tak lupa pada setiap akhir pertemuan, kami memberikan rewarding berupa ATK dan lain-lain, sebagai apresiasi dan penyemangat anak-anak dalam pembelajaran.

Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan Sekolah Alam 2024 Pertemuan 1-4

Rangkaian terakhir sekolah alam yakni penutupan yang diawali dengan laporan dari wakil ketua pelaksana dan ditutup secara resmi oleh Ibu Silmi Afina Aliyan, S.T., M.T. selaku dosen kemahasiswaan Program Studi Pendidikan Geografi UPI melalui pemberian 10 bibit pohon kepada Kang Nusep Supriadi selaku founder Serlok Bantaran Sungai Cikapundung. Dengan begitu, selesai sudah Sekolah Alam yang diadakan di Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung ini.

Dengan diadakannya Sekolah Alam di Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung ini diharapkan dapat menjadi tempat untuk anak-anak dapat mengetahui potensi wilayahnya guna menjaga serta mengembangkan potensi yang ada dalam individu atau masyarakat sehingga penguatan karakter

hidup berwawasan lingkungan dan berkelanjutan menjadi bentuk dari implementasi kesadaran lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk melatih kemampuan pedagogik Mahasiswa Pendidikan Geografi dan sebagai aplikasi dari tridarma perguruan tinggi.

Gambar 3. Dokumentasi Penutupan Kegiatan Sekolah Alam 2024