Penulis : Lelining Tias
Editor : Stefan Primananda
Doc. Penulis
Untuk mendorong transformasi di bidang pendidikan tinggi kemendikbud mengadakan program kampus merdeka. Diantaranya PK-KM (proram kompetisi kampus merdeka) Tujuan dari program ini diantaranya untuk menciptakan kelas yang kolaboratif dan partisipatif, program studi berstandar internasional dan program studi aktif bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Dan beruntung dengan segala pencapaiannya Departemen Pendidikan Geografi berhasil menjadi salah satu program studi yang mendapatkannya. Terkait dengan PK –KM ini program studi Pendidikan Geografi membuat program workshop yakni kemitraan dengan kampus kelas dunia untuk memperluas keilmuan dan relasi. Dalam program workshop ini panitia penyelenggara memilih bekerjasama dengan Universitas Malaya.
Universiti Malaya adalah universitas yang berada Negara tetangga yakni di Malaysia, saat ini telah bertengger di peringkat 87 pada ranking kampus di seluruh dunia berdasarkan The QS World University Rankings 2019 dengan menempati top 50 pada 3 subjek, yaitu library and information management, development studies, dan electrical and electronic engineering. Di Asia sendiri, kampus ini berada di peringkat 19 Asia University Ranking menurut QS University Rankings 2019. Pantas saja kalau kampus ini sangat diperhitungkan sebagai tempat studi oleh para mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Membahas program workshop maka kedua belah pihak melakukan pertemuan guna membahas kelanjutan proposal yang telah di kirimkan. Diskusi kerjasama ini yang dimulai pada pukul 14.30 WIB in membahas mengenai Workshop untuk para dosen Departemen Pendidikan Geografi guna meningkatkan kompetensi pada bidang teknologi. Dari pihak Universiti Malaya di wakilkan oleh Prof. Dorothy DeWitt dan Prof Nurlidah Alas. Sedangkan dari pihak UPI di wakilkan oleh Koordinator program Muhammad Ihsan, M.T, Asri Ria Affriani, ST., M.Eng, Riki Ridwana, S.Pd., M.Sc, Annisa Joviani Astari, Ph.D., Dr. Ahmad Yani, M.Si. (bagian kurikulum kampus), Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si Ketua prodi Pendidikan Geografi. Dan Totok Doyo Pamungkas, M.Eng.
Diharapkan dengan adanya kerjasama ini membuat departemen pendidikan geografi lebih siap untuk dapat mengembangkan kurikulum dengan menggunakan model Project based learning. Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin mengkondisikan pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik dimana peserta didik memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual) yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini juga dapat digunakan ketika pendidik ingin lebih menekankan pada keterampilan sains yaitu pada kegiatan mengamati, menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, merencanakan proyek, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu pendidik juga dapat menggunakan model PjBL ketika ingin mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat sebuah proyek yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan secara sistematis. Sehingga model PjBL ini dapat membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication).
Pembelajaran project based learning dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat yakni pendidik harus terampil mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih menekankan pada aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi, pendidik mampu memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema proyek sehingga menjadi menarik, pendidik harus terampil menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan proyek, adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup, pendidik harus melihat kesesuaian waktu proyek dengan kalender akademik sehingga kegiatan proyek memungkinkan akan dilakukan.
Doc. Penulis
Dalam diskusi ini membahas mengenai kebersediaan tanggal pelaksanaan workshop, menyesuaikan waktu dengan pihak UM dan UPI. Selain itu pada rapat ini juga membahas teknis pelaksanaan. Diantaranya dijelaskan oleh pihak UM bahwa nanti workshopnya kan seputra Virtual Reality untuk media pembelajaran mahasiswa dapat menggerakkan sendiri dalam bentuk video 3 Dimensi, atau VR. Dalam gambar real kita bisa memasukkan elemen-elemn lain. Bisa menggunakan kamera 360 p, atau kamera android merek tertentu. Dalam workshop nanti pihak UM akan meminta untuk membuat masterplan project based learning dengan teknologi yang mereka punya, yang di lakukan apda saat workshop berlangsung.
Workshop ini akan di bawakan dalam 5 tema yakni Workshop 1 bertema curriculum Development Based on Project Based Learnig : Associate Proffessor Dr. Nurlidah Alas (NA), Workshop 2 bertema strategic for project Learning Virtual Environment for intersive Learning yang dibawakan oleh Assoc. Prof. Dr. Dorothy De Watt (DD), Sedangkan Workshop 3 bertema creating 3D objects for Project Based Learning yang dibawakan oleh Dr. Nazrina Mohd Nazry (NNMN) dan Workshop 4 bertema Drone-based Learning dor Project-based Learning yang dibawakan oleh Dr.Mohd. Shahril Niza Shaharom (MSNS) dan yang terakhir Workshop 5 bertema Assessment in Project-Based Learning yang dibawakan oleh Dr. Mohd Nazri Abdul Rahman (MDAR).
Nanti juga akan diberikan modul dan kegiatan kepada individu untuk mengajar. Menyesuaikan Environment 3D untuk pembelajaran pendidikan geografi dan penggunaan Drongogy untuk pembelajaran seperti memperlihatkan satelit. Sistemnya workshop ini seperti microlearning yakni ada mahasiswa sebagai asisten dosen , jadi mahasiswa mendapatkan sks melalui kegiatan ini hingga akhir sebagai feedbacknya mahasiswa dibebaskan dari mata kuliah media pembelajaran dan sks nya diambil melalui pekerjaan media pembelajaran yang mana mahasiswa mendapat pengalaman.
Maksimumkan peserta dalam workshop ini hanya 25-30 orang saja. sengaja terbatas dan linknya privasi karena ada hal-hal privasi yang ingin disampaikan agar efektif. Pihak UM akan menyediakan sertifikat untuk dosen. Pada akhir diskusi disimpulkan bahwa berapa hal telah disepakati hanya saja proposal akan di revisi yang nantinya akan kembali diserahkan kembali oleh pihak unit perundingan UM kepada pihak UPI melalui alamat email. Pemberian penghargaan dari pihak UM ke upi dan sebaliknya. Selanjutnya di diskusikan doukemen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk kerjasama ini.
Diharapkan kerjasama kemitraan ini dapat menjalin relasi yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan mahasiswa departemen pendidikan geografi. Selain itu di harapkan pula departemen pendidikan geografi mampu bersaing berskala internasional sehingga bisa membawa nama baik program studi dan universitas yang lebih berkualitas.