PKM RISET SOSIAL HUMANIORA: RUMAH PANGGUNG MAHMUD RURAL SETTLEMENT  BERBASIS MITIGASI BENCANA

PKM RISET SOSIAL HUMANIORA: RUMAH PANGGUNG MAHMUD RURAL SETTLEMENT BERBASIS MITIGASI BENCANA

Penulis: Delyana Salsabila (2108354)

Editor: Muhammad Zaky Bagus Driknianto (2103418)

Bencana yang melanda pada tahun 2022 mengakibatkan dampak yang serius terhadap kehidupan manusia serta infrastruktur. Seperti Bencana Gempa Bumi Cianjur Mw 5.6 yang terjadi pada 21 November 2022 yang merusak lebih dari 2.000 rumah dan menimbulkan 268 korban jiwa (Supendi, et al., 2022). Banyaknya kerusakan dan korban jiwa tersebut tentunya disebabkan karena adanya ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik ketidaksiapan secara struktural maupun non-struktural. Getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan bahkan runtuhnya bangunan yang berdiri di sepanjang jalur patahan aktif dan di dukung dengan struktur bangunan yang buruk (Suharto & Lestari, 2019). Dalam kasus bencana gempa bumi, banyak timbul korban jiwa bukan karena getaran yang dihasilkan, tetapi tertimbunnya korban jiwa atas reruntuhan bangunan. Sehingga dari hal tersebut dapat dimaknai bahwa mitigasi bencana secara struktural sangat penting dilakukan terutama di wilayah-wilayah yang terindikasi terdapat sesar aktif.

Secara historis, jika ditelisik lebih mendalam sejak zaman dahulu orang tua dan leluhur kita menggunakan struktur rumah-rumah panggung yang bermaterial bambu dan kayu. Hal tersebut bukan tanpa arti, tetapi hal itu diasumsikan sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi alam dan bahaya bencana. Lalu apakah saat ini masih terdapat sekelompok individu yang masih mempertahankan konsep struktural rumah panggung seperti itu? Lalu jika memang masih ada, kira-kira apakah benar bahwa struktur rumah panggung seperti itu bisa meminimalisir dampak bencana? Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tersebut menjadi alasan kami melakukan Riset pada Bidang Sosial Humaniora ini. Dari hal tersebut kami mencari lokasi yang masih menjaga rumah-rumah panggung yang saat ini disebut dengan rumah adat, dan kami menemukan satu Kampung yang jaraknya tidak jauh dari Kota Bandung yaitu Kampung Mahmud.

Gambar 1. Peta Lokasi Kampung Mahmud

Kampung Mahmud secara administratif terletak di RW 04, Desa Mekarrahayu, Kabupaten Bandung. Kampung Mahmud ini memiliki karakteristik budaya yang khas dan kondisi alam yang unik. Secara Budaya, kampung ini terkenal dengan rumah adatnya yang masih terjaga dengan baik, dan keyakinannya terhadap nasihat leluhur dengan tidak melakukan pantangan yang dilarang oleh tokoh pendiri Kampung Mahmud. Secara geografis, Kampung Mahmud terletak di dataran oxbow lake, yang berarti bahwa kampung ini dikelilingi oleh sungai. Aliran Sungai yang mengitari Kampung Mahmud merupakan Sungai Citarum yang terbagi menjadi Sungai Citarum Baru dan Sungai Citarum Lama.

Gambar 2. Wawancara bersama Ketua RT 003 Kampung Mahmud (Kiri)

 Rumah Panggung Kampung Mahmud (Kanan)

Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim

Pelaksanaan program riset dilakukan sebagai bentuk partisipasi terhadap kemajuan dan keterbaruan tradisi dan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi yang diketuai oleh Muhammad Zaky Bagus Driknianto, yang beranggotakan: Delyana Salsabila, Agnes Meilani, dan Muhamad Shipa Maulana. Dalam melaksanakan program ini agar berjalan dengan baik dan lancar dari awal hingga akhir tentunya kami didampingi oleh Dosen Pendamping, yaitu Ibu Silmi Afina Aliyan, S.T., M.T

Gambar 3. Dokumentasi Tim dan Dosen Pendamping

Riset ini kami harap dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat, pembaca, pemerintah, dan penulis serta dapat membuka pemikiran dan pandangan terhadap pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada pada setiap daerah sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana.

DAFTAR PUSTAKA

Suharto, N. T., & Lestari, W. (2019). Mitigasi Bencana Di Indonesia Gempa Bumi. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Supendi, P., Priyobudi, Jatnika, J., Sianipar, D., Ali, Y. H., Heryandoko, N., . . . Sudrajat, A. (2022). Analisis Gempabumi Cianjur (Jawa Barat) Mw 5.6 Tanggal 21 November 2022. BMKG, 1-4.