KEPELATIHAN MICRO LEARNING : ASSESMENT TOOLS DENGAN VIDEO CONFERENCE INTERAKTIF DAN GAMIFIKASI

KEPELATIHAN MICRO LEARNING : ASSESMENT TOOLS DENGAN VIDEO CONFERENCE INTERAKTIF DAN GAMIFIKASI

Ditulis oleh : Lelining Tias
Editor Miya Surasih Septianingrum 1900670

 

Doc.Penulis

Dewasa ini semua lini kehidupan harus cepat beradapatsi dengan kondisi dan teknologi atau kita akan menjadi masyarakat yang tertinggal. Baik itu dalam sektor ekonomi, industri dan khususnya dunia pendidikan. Pada sektor pendidikan teknologi mampu menjadi solusi dari jarak dan ruang yang tercipta oleh pandemi dalam dua tahun tarakhir ini. Para pendidik sangat khawatir terjadinya Loss generation karena loss learning, untuk itu para pegiat pendidikan khususnya para dosen di Departemen Pendidikan Geografi sangat fokus akan pembenahan dan solusi dari permasalahan yang ada. Dalam hal ini Departemen pendidikan geografi sangat beruntung mendapatkan kesempatan lolos proposal Program Kompetisi Kampus Merdeka yang mana melalui program ini terdapat beberapa kegiatan yang dapat menunjang kompetensi mahasiswa dan dosen menjadi lebih berkualitas dan mampu bersaing secara internasional.

Untuk mewujudkan pendidikan yang menarik dan interaktif maka program yang dicanangkan adalah micro learning yang telah dilaksanakan selama 2 hari yang berlangsung sejak tanggal 04 Agustus 2021 hingga 05 Agustus 2021. Kegiatan ini dimulai di pagi hari pada pukul 07:50 WIB hingga sore hari yakni pukul 14.30 WIB. Adapun pelatihan ini bersifat workshop yang mana hasil akhirnya adalah produk media pembelajaran melalui platform yang telah dikenalkan oleh pemateri.

Doc.Penulis

Pada hari ke 2 pukul 13.00 s.d 14.30 WIB kegiatan ini dimoderatori Azzam Nurhayat (Mahasiswa Pendidikan Geogafi 2019). Terdapat dua sesi pembahasan yang mana pada sesi pertama membahas mengenai assesment tools kemudian pada sesi kedua mengenai video konferensi interaktif dan gamifikasi sederhana.

Pematerian pada sesi pertama disampaikan oleh Angga Hadiapurwa, M.I.Kom. selaku dosen Tekpend Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang sangat berpengalaman pada bidang ini. seperti pada hari sebelumnya pelatihan micro learing pada sesi ini pun dihadiri oleh Ketua prodi Pendidikan Geografi Dr. Iwan Setiawan, M.Si. Ketua Prodi Sains Informasi Geografi Dr. Lili Soemantri, S.Pd, M.Pd. Ketua prodi Survei Pemetaan Informasi Geografi Nanin Trianawati S., S.T., M.T., Kesiswaan Pendidikan Geografi yakni Riki Ridwana S.Pd, M.Sc. Adapun panitia penyelengara dari pihak dosen yakni Riko Arrasyid, S.Pd, M.Pd. Totok Doyo Pamungkas, M. Eng. serta bapak/Ibu dosen Departemen Pendidikan Geografi UPI. Selain paa dosen terdapat pula mahasiswa yang mendampingi setiap dosen jadi kurang lebih dalam pelatihan ini terdapat 85 peserta.

Pelatihan ini dimulai dengan pembahasan mengenai google form yang dapat digunakan dalam kegiatan Assesment di pembelajaran. Assessment sangat penting dalam proses pembelajaran yang mana assessment merupakan bagian dari evaluasi dan proses mengembangkan dan mensupport metakognitif peserta didik. Assesment dibagi dalam tiga tipe yakni assessment as learning, assessment for learning, assessment of learning

Pemateri menjelaskan fitur-fitur secara rinci dan langsung membimbing para dosen untuk membuat sebuah google form. Metode yang digunakan pemateri cukup menarik yang mana beliau mempersilahkan para dosen untuk share screen dan memandu langsung dosen yang bersangkutan untuk diperlihatkan pengerjaannya dalam hal ini contoh untuk membuat soal UTS. Adapun di antaranya fitur yang digunakan adalah fitur memilih jawaban opsional, short answer, long answer, sistem wajib mengisi (required), fitur membuat score, fitur menambahkan gambar, ucapan terima kasih di akhir, dan fitur header serta warna. Dalam kegiatan di sesi ini sangat santai dan terlihat antusiasme yang tinggi dari para dosen dilihat dari aktif bertanya dan mencoba platform yang dikenalkan oleh pemateri.

Tak dapat dimungkiri dalam dunia teknologi terdapat banyak kecurangan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa atau peserta didik yang cakap dalam penggunaan teknologi, untuk mencegah kecurangan tersebut pemateri menjelaskan diantaranya platform Quizizz dapat menggunakan cara dengan tidak mengaktifkan Quizizz dan menggunakan kunci sehingga tidak bisa diakses oleh apliaksi lain untuk melihat jawaban.

Pemateri juaga menjelaskan selain google form terdapat pula platfrom lain yang dapat digunakan untuk penilaian atau penugasan dalam kegiatan pembelajaran melalui Quizizz, Kahoot, Surveymonkey dan beberapa platform lainnya yang dapat diguankan untuk media asessment.

Begitu krusial dan beragamnya assessment yakni bagian dari evaluasi dalam proses pembelajaran maka dewasa ini penting untuk diperhatikan karena tidak dapat bertatap muka langsung dengan peserta didik maka para pendidik dituntut untuk bisa adaptasi dengan berbagai media teknologi yang dapat menjadi media assessment. Dalam penjelasannya pemateri menunjukan assessment dengan sistem online atau teknologi informasi dalam beberapa versi yakni online assessment, digital assessment, e-assessment, computer assisted assessment dan computer based assessment.

Terdapat beberapa tipe karakteristik dari assessment yakni assessment as learning yaitu penilaian sebagai pembelajaran terjadi ketika penilaian menjadi subjek yang dipelajari, menuntut peserta didik untuk menguasai konsep, teori dan praktik mengenai penilaian. Kemudian assessment for Learning yaitu penilaian menjadi metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Digunakan sepanjang proses pembelajaran untuk memperjelas pemahaman siswa. Lalu assessment of Learning yaitu membantu pengajar untuk menilai pencapaian hasill belajar siswa. Dapat digunakan untuk merencanakan perbaikan atau kelanjutan.

Penilaian online dapat membuat feedback secara intens, melihat progress, dan membuat survey berdasarkan penilaian. Melalui tool Perbedaan Quizizz dan google form. Platform Quizizz interfacenya lebih interaktif, fitur interaksinya lebih kaya, unutk kuis hanya memiliki beberapa varian opsi, pengolahan hasilnya lebih lengkap. Google form interfacenya lebih sederhana, fitur interaksinya ringkas, memiliki variasi jenis soal yang cukup banyak, pengolahan hasilnya sederhana.

Doc.Penulis

Sesi ke 2 dilanjutkan dengan membahas video conference interaktif serta gemifikasi sederhana, program ini biasanya digunakan saat pembelajaran asyncronus yakni dengan menggunakan platform zoom cloud meeting ataupun google meet dan platform sejenis lainnya. Adapun manfat menggunakan tools interaktif yakni teleconference lebih aktif, meningkatkan partisipasi peserta, peserta dapat mengikuti alur presentasi dosen dengan menjawab website langsung, jawaban dapat terlihat hasilnya dan dapat direview langsung.

Doc.Penulis

Whiteboard dan annonite di zoom untuk interaksi dengan mahassiwa dan whiteboard.fi yang jika tidak menggunakan zoom. Fitur ini dapat digunakan untuk meminta respon mahasiswa terkait materi yang dibawakan oleh pemateri.

Doc.Penulis

Untuk mata kuliah yang terdiri dari 3 sks agar menarik perhatian mahasiswa. Menggunakan slido untuk interaktif yakni fitur Q & A, terdapat fitur piihan ganda, word cloude. Selain itu ada juga platform wordsearch lab. Platform – platform yang dijelaskan pemateri tentu jika digunakan dalam kegiatan pembelajaran akan membuat kelas lebih interaktif dan hidup, tidak hanya satu arah serta bisa mencegah pasifnya peserta didik di kelas.

Produk akhir kegiatan ini adalah para dosen dan mahasiswa pendamping membuat empat produk media pembelajaran yang akan di serahkan kepada panitia pelaksana PPKM micro learning dengan bantuan mahasiswa.

Di akhir pertemuan Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FPIPS menyampaikan pesan kepada para pendidik dan mahasiswa “Jangan sampai ilmu ini hanya sebagai legalitas ibarat ketika seseorang membuat SIM hanya agar bisa membawa kendaraan saja tetapi tidak memikirkan bagaimana membawa kendaraan yang baik dan benar, begitupun dengan pelatihan ini jadikan sebagai ajang untuk memperbaiki media pembelajaran agar bisa mendidik dengan lebih baik”.