Penulis : Desi Fitriani (1902205)
Editor : Nida Rahma Maulidya
Pada Kamis, 5 Agustus 2021 lalu, Program Studi Pendidikan Geografi telah mengadakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Microlearning bagi seluruh dosen Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Acara ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Rabu dan Kamis, tanggal 4-5 Agustus 2021 secara daring melalui platform Zoom Cloud Meetings. Kepelatihan ini dibagi menjadi beberapa sesi setiap harinya.
Doc. Penulis
Pada sesi pertama di hari kedua, kepelatihan diisi dengan materi bertemakan “Merancang Bahan Ajar dengan Video Explainer.” yang disampaikan oleh Bapak Dadi Mulyadi, S.Pd., M.T. selaku pemateri. Kepelatihan ini dihadiri oleh para dosen Pendidikan Geografi FPIPS UPI dan mahasiswa Pendidikan Geografi Angkatan 2019 yang akan menjadi pendamping dosen dalam kegiatan Microlearning.
Bapak Dadi Mulyadi S.Pd., M.T. mengawali pemateriannya dengan menayangkan sebuah video yang berisi cerita keluh kesah orang tua siswa tentang fakta bahwa beberapa pengajar di sekolah ternyata tidak memberikan video tutorial atau penjelasan kepada siswa tentang apa yang ditugaskan, atau hanya memberikan video yang diambil dari platform YouTube dan selanjutnya hanya dibagikan saja tanpa penjelasan lebih lanjut. Dari keresahan tersebut, terdapat saran bahwa seorang pengajar haruslah memberikan sebuah video penjelasan atau tutorial mengenai sebuah materi supaya anak didiknya menjadi lebih paham dan mengerti tentang materi yang dijelaskan oleh guru mereka. Bapak Dadi menjelaskan bahwa menurut Hernandez (2017), video explainer adalah kombinasi pendek dan menarik antara gambar bergerak, audio, dan musik. Biasanya dikemas penuh dengan informasi tentang beberapa ide atau topik tertentu dan bahkan mungkin menyertakan actor atau reporter di layar sepanjang cerita.
Kemudian, beliau menjelaskan mengenai keuntungan atau manfaat yang didapatkan jika kita menggunakan video explainer sebagai media pembelajaran, diantaranya:
- Memory Retention
- Mudah mengingat karena menampilkan hal penting baik untuk gaya pembelajaran auditif maupun visual.
- Pengalaman belajar yang menyenangkan, singkat, berulang, menguatkan.
- Mudah, murah, bahkan gratis
- Saat ini memproduksi video tidak memerlukan biaya produksi besar, peralatan pun bisa menggunakan kamera handphone atau laptop.
- Banyak tersedia aplikasi gratis.
- Berguna untuk guru dan siswa
- Alat pengajaran untuk topik inti, pelengkap, atau perbaikan.
- Media yang efektif untuk penugasan, presentasi, dll.
Dengan banyaknya manfaat tersebut tentunya dapat memudahkan guru/dosen dan siswa/mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar supaya menjadi lebih baik. Setelahnya, pemateri menjelaskan bahwa untuk membuat video explainer, para guru/dosen dapat memilih berbagai jenis cara atau alat, diantaranya:
- Whiteboard, sangat popular karena dapat digunakan untuk menjelaskan konsep secara mendalam. Seperti Namanya, ini menggunakan gambar dan garis sederhana pada papan tulis.
- 2D Animation, banyak digunakan dengan karakter atau grafik gerak, dengan perspektif yang menciptakan kedalam ilusi.
- 3D Animation, menggabungkan nilai produksi tinggi dengan tampilan yang kompleks.
- Cartoon Animation, sebuah pendekatan yang akrab dan ringan dengan menggunakan karakter kartun.
- Stop motion, serangkaian foto diputar secara berurutan untuk membuat objek terlihat seperti bergerak.
- Live action, seperti Namanya, video yang menunjukkan orang sebenarnya dalam pengaturan nyata.
- Typography, menggunakan tipografi animasi untuk menyampaikan ide.
- Screencast, populer dan terjangkau, menggunakan screenshot komputer untuk menjelaskan konsep atau proses.
Doc. Penulis
Kepelatihan kali ini berfokus pada video explainer jenis live action. Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat sebuah video explainer ini, diantaranya My Simpleshow, Rawshorts, Moovly Adobe Premiere, Filmora, Powtoon, VideoScribe, Wideo.co, Vyond, dan Animaker. Dari sekian banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk mengedit video, dalam sesi pematerian ini berfokus kepada aplikasi Filmora.
Berikutnya, pemateri menyampaikan bagaimana langkah membuat bahan ajar video. Langkah pertama, kita harus mempersiapkan materi berupa narasi dengan durasi 3-5 menit menggunakan bahasa komunikatif dengan pemilihan kata persuasif, dan menyapa audiens. Kedua, melakukan perekaman video. Ketiga, proses editing video. Dan terakhir, distribusi video.
Dalam proses perekaman video, ada sebuah trik yang diajarkan oleh pemateri yaitu penggunaan aplikasi Elegant Teleprompter dimana aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan teks atau narasi yang sudah kita buat sebelumnya, ketika sedang merekam video. Peserta, dalam hal ini dosen diarahkan untuk menginstall aplikasi tersebut, kemudian diajarkan tata cara penggunaannya. Mulai dari menginput teks, tata cara memunculkan teks saat merekam (floating teks), hingga pada proses perekaman.
Selanjutnya, pemateri mengajarkan proses pengeditan video menggunakan aplikasi Filmora pada laptop/PC. Yang pertama yaitu bagaimana menambahkan title atau judul pada video menggunakan template yang telah tersedia pada aplikasi. Tahap kedua, yaitu menginput video yang sudah kita rekam sebelumnya ke dalam aplikasi. Tahap ketiga, mengatur video atau gambar yang kita butuhkan dengan cara menmotong bagian yang tidak dibutuhkan. Tahap keempat, adalah bagaimana menginput gambar lain pada video dengan tampilan yang lebih kecil. Tahap kelima adalah menghilangkan atau mengganti background video dengan menambahkan background yang kita inginkan ke dalam video. Pada tahap ini, video yang kita edit haruslah berlatar polos, akan lebih baik jika berwarna hijau.Tahap berikutnya, kita diajarkan bagaimana menambahkan teks, musik, serta efek sesuai dengan kebutuhan kita. Hingga pada tahap terakhir yaitu meng-export video untuk dapat tersimpan ke dalam device kita. Selain diajarkan penggunaan Filmora pada laptop, dalam pelatihan ini juga diajarkan penggunaan pada handphone dengan tahap yang tidak jauh berbeda ketika mengedit di laptop.
Doc. Penulis
Pada dasarnya, membuat video explainer adalah bergantung kepada kreativitas masing-masing individu. Seiring dengan berkembangnya teknologi, setiap orang dapat membuat video explainer dengan mudah baik menggunakan smartphone maupun laptop. Dengan adanya video explainer ini, maka semakin banyak variasi dalam proses belajar mengajar agar tidak monoton. Lebih dari itu, membuat video explainer sendiri jauh lebih baik jika dibanding hanya mengambil dari video produksi orang lain untuk dijadikan bahan ajar kepada peserta didik.