INSANTER-GEO  (Pembinaan dan Pembiasaan Rohani Internal Geografi)

INSANTER-GEO (Pembinaan dan Pembiasaan Rohani Internal Geografi)

INSANTER-GEO 

Pembinaan dan Pembiasaan Rohani Internal Geografi

Penulis : Andreas Sito Saputra (2306107)

  Ukhti Salsabilah (2205662)

Editor : Muhammad Hasanul Ma’arif (2207923)

Gambar 1 Poster Insanter-Geo I

Pembinaan dan Pembiasaan Rohani Internal Geografi atau yang biasa disingkat sebagai INSANTER-GEO merupakan salah satu program kerja dari Biro Pembinaan, Departemen Kerohanian, BEM HMPG FPIPS UPI. Kegiatan INSANTER-GEO menjadi sebuah wadah dan fasilitas bagi mahasiswa Pendidikan Geografi untuk berdiskusi dan menambah wawasan dalam bidang kerohanian, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, serta meningkatkan rasa kepedulian pada sesama dengan menanamkan jiwa yang gemar bersedekah. Dalam sekali kepengurusan, kegiatan INSANTER-GEO ini dilaksanakan sebanyak dua kali dengan mengundang pamantik yang ahli dalam bidang yang akan disampaikannya sesuai tema yang telah ditentukan.

Kajian 1 INSANTER-GEO dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Juli 2024 dengan mengusungkan tema “Kembangkan Potensi Diri Sebagai Wujud Syukur Pada Ilahi Rabbi” yang bertempat di Lantai 3 Masjid Al – Furqon UPI. Kajian pertama dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan pembukaan oleh salah satu staff Biro Syi’ar yaitu Annida Aulia Sholehah selaku Master of Ceremony. Setelah pembukaan oleh MC acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh saudara M. Rafael Ichwan lalu disambung dengan sambutan – sambutan mulai dari Penanggung Jawab sekaligus Ketua Pelaksana acara INSANTER-GEO, Andreas Sito Saputra. Sambutan selanjutnya dilakukan oleh Ketua BEM HMPG FPIPS UPI Periode 2024/2025, Ismail Nurul Hakim dan Ketua DPM HMPG FPIPS UPI Periode 2024/2025, M. Fahmi Aprizal. Serta sambutan terakhir oleh Bapak Ketua Program Studi Pendidikan Geografi, Bapak Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si.

Gambar 2 Sesi Pematerian 

Setelah semua proses pembukaan acara telah dilaksanakan acara beralih menuju ke sesi utama yaitu sesi pematerian dan diskusi tanya jawab yang dipimpin oleh seorang Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Angkatan 2021 sekaligus merupakan seorang Ketua Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, Khildan Arif Nurhikam. Dalam kajian pertama ini pemantik menyampaikan banyak sekali ilmu terkait dengan potensi diri yang dimiliki oleh manusia dan beliau juga menyampaikan bahwa Allah telah mengaruniai masing – masing manusia sebuah potensi, namun sekarang bagaimana caranya kita memanfaatkan potensi dan akal yang kita punya untuk menjadikan diri kita sosok insan yang dapat bermanfaat bagi orang lain sebagaimana disampaikan oleh sebuah hadits Riwayat Ahmad, Ath – Thabrani, dan Ad – Daruqutni bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.

Selain itu pemateri juga menyampaikan bahwa dengan kita mengembangkan potensi diri yang kita punya sama artinya dengan kita bersyukur kepada Allah SWT terhadap apa yang telah Allah beri sejak kita dalam kandungan seperti pendengaran, penglihatan, dan hati Nurani yang mana semua ini Allah beri kepada kita tak lain dan tak bukan untuk membuat kita menjadi sosok makhluk yang sempurna dan sebaik – baiknya makhluk. Namun tak jarang anugerah yang telah Allah SWT berikan tersebut dipakai untuk hal – hal yang tidak semestinya seperti melakukan Tindakan kriminal yang merugikan banyak orang mulai dari mencuri, Tindakan kekerasan, hingga melakukan pembunuhan. Hal – hal tersebut bukanlah bentuk cerminan dari menyukuri nikmat yang telah Allah berikan melainkan sebuah pengkhianatan terhadap Allah SWT.

Zaman sekarang merupakan sebuah zaman Dimana Masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi z atau biasa disebut Gen Z. Gen Z merupakan sebuah istilah terkini yang dipakai untuk menyebut generasi penduduk yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012 dimana Gen Z sangat erat kaitannya dengan stigma Generasi Strawberry. Generasi Strawberry adalah sebuah generasi yang mempunyai pemikiran kreatif, inovatif, tampilan yang unik, dan imajinatif namun sekali diberi tekanan layaknya sebuah strawberry generasi tersebut mudah hancur, lunak, rapuh, dan bisa dibilang mempunyai mental yang lemah tentu hal hal tersebut bisa disebabkan oleh didikan atau asuhan orang tua yang mengikuti perkembangan zaman yang sudah modern ini.

Berbeda dengan generasi sebelum Gen Z, yaitu Generasi Millenial mereka memang hidup keras penuh perjuangan tanpa adanya bantuan teknologi sehingga sedari kecil mereka telah terlatih berjuang sendiri tanpa dibantu teknologi canggih sehingga membuat mereka menganggap rendah atau mempunyai pandangan yang buruk terhadap Generasi Z. Namun pemantik menyampaikan bagaimana caranya kita sebagai Gen z tetap harus terus mengupgrade diri dan terus berupaya untuk mengembangkan potensi diri walau kita di cap sebagai generasi Strawberry karena walaupun kita seperti itu kita masih tetap bisa survive dan melakukan yang terbaik bagi zaman ini, kita yang hidup di zaman ini kita yang mengetahui teknologi zaman ini, kita lah yang akan menguasai zaman ini dan kedepannya oleh karena itu sebaiknya kita terus tetap mengupgrade diri untuk menjadi diri kita dengan versi yang lebih baik lagi.

Gambar 3 Poster Kerohanian Kristen

Selain kajian secara Islami, INSANTER-GEO 1 juga mewadahi dan memfasilitasi kajian kerohanian untuk agama Kristen dengan membuat sebuah poster yang berisikan ayat Alkitab tentang bagaimana tuhan menyuruh manusia untuk mengembangkan potensi diri yang ada Sebagaimana yang tertera dalam Timotius 1:6 yang berbunyi “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu”.

Gambar 4 Poster Insanter-Geo II

Kajian kedua INSANTER-GEO dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Agustus 2024 dengan mengambil tema yang berbeda dari INSANTER-GEO 1 yaitu “Kita Punya Kendala, Allah Punya Kendali” yang berlokasi di Aula Utama Masjid Al – Furqon UPI. Kajian kedua ini dimulai pada pukul 09.12 WIB. Acara diawali dan dibuka oleh MC yaitu Annida Aulia Sholehah, salah satu seorang staff Biro Syi’ar. Acara selanjutnya adalah sesi pembacaan ayat suci Al – Quran oleh Saudara M. Rafael Ichwan lalu dilanjut oleh penyampaian sambutan – sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Andreas Sito Saputra selaku Ketua Pelaksana acara INSANTER-GEO, sambutan kedua disampaikan oleh Ketua BEM HMPG FPIPS UPI Periode 2024/2025 yaitu Ismail Nurul Hakim, Sambutan ketiga disampaikan oleh Ketua DPM HMPG FPIPS UPI Periode 2024/2025 yaitu Moh. Fahmi Aprizal, Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Geografi yaitu Bapak Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si. 

Setelah semua proses pembukaan telah dilaksanakan acara dilanjut dengan acara inti atau utama yaitu sesi pematerian dan sesi diskusi tanya jawab yang dipimpin oleh seorang Influencer sekaligus content creator di Kota Bandung, Naufal Fatyu. Kang Fatyu sapaan akrabnya merupakan seorang Influencer aktif lembaga Rumah Zakat Indonesia dan Badan Wakaf Al-Quran (BWA), kang Fatyu juga merupakan seorang CO-Founder Space “Pemuda Renung” dan seorang Pembina Ikatan Remaja Masjid Cingcin. Selain itu Kang Fatyu juga merupakan seorang penulis buku dengan judul “Find The Way” dan  “Buktikan Cintamu Sebelum Terlambat”.

Gambar 5 Sesi pematerian 

Dalam Kajian Kedua ini pemantik menyampaikan bahwa kita sebagai manusia sangatlah wajar mempunyai banyak kendala dalam menjalani kehidupan sehari – hari. Jangankan kita manusia biasa bahkan Nabi Allah pun mempunyai kendala dan hambatan dalam menyebarkan ajaran Allah SWT namun terkadang kita sebagai manusia lupa bahwa Allah yang memegang kendali atas semua hal tentang kehidupan kita bahkan Allah SWT telah berfirman dalam Qur’an Surah Al – Insyiroh ayat 5 – 6 yang berbunyi : “Karena sesungguhnya setelah kesusahan itu pasti ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesusahan itu pasti ada kemudahan” dalam surah ini Allah SWT berjanji akan ada kemudahan dan jalan keluar bagi kendala kendala yang dihadapi oleh manusia dan ingatlah perkataan Allah itu tidak pernah dusta.

Selain itu banyak manusia yang menjadikan kendala yang hadir di hidupnya adalah sebuah permasalahan besar terutama bagi seorang mahasiswa, mereka apabila mendapatkan kendala di hidupnya langsung merasa menyerah dan putus asa sehingga hidupnya berakhir dengan cara cara yang dilarang oleh Allah seperti bunuh diri. Padahal dibalik kendala yang Allah beri ada hikmah atau pembelajaran yang dikandungnya Dimana bisa saja pembelajaran tersebut tidak bisa kita dapatkan di tempat lain namun Allah memberi kita kendala tersebut supaya kita dapat mengambil Pelajaran yang terkandungnya.

Tidak hanya mengandung sebuah hikmah dan pembelajaran, kendala yang kita hadapi bisa saja menjadi sebuah asahan layaknya pisau semakin diasah akan semakin tajam dan akan semakin berguna sesuai dengan fungsinya begitu pun manusia semakin kita mendapat kendala maka akal dan diri kita akan terus berfikir bagimana caranya menyelesaikan permasalahan tersebut sampai permasalahan yang kita hadapi benar benar tuntas dan terselesaikan, artinya masalah atau kendala ternyata juga penting dalam kehidupan ini dan menjadi salah satu bagian dari rantai kehidupan yang tanpa adanya kendala dalam hidup bisa merusak siklus kehidupan manusia. Oleh karena itu, Ketika kita mendapatkan kendala alangkah bijaksananya apabila kita menghadapi kendala tersebut dengan optimis dan yakin dengan bantuan Allah SWT dan percaya bahwa aka nada hikmah disetiap kendala yang ada.

Gambar 6 Poster Kerohanian Kristen

Seperti Insanter-Geo 1, Kajian Insanter-Geo 2 juga mewadahi dan memfasilitasi kajian kerohanian untuk agama Kristen dengan membuat sebuah poster yang berisi tentang ayat Alkitab bagaimana tuhan memegang kendali di setiap kendala yang dihadapi oleh manusia seperti yang tertera dalam Matius 6 : 25 – 26 yang berbunyi “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”.     

Setelah melakukan sesi pematerian dan sesi tanya jawab oleh pemateri, rangkaian acara baik dari Insanter-Geo I sampai Insanter-geo II berjalan dengan lancar tanpa hambatan, ini semua berkat kerja sama dan komunikasi yang baik antara sesama panitia mulai dari Saya selaku Penanggung Jawab acara, Ukhti selaku Wakil Penanggung Jawab acara, hingga semua panitia yang turut membantu dalam menyukseskan acara Insanter-Geo ini. Akhirnya kita berada di akhir acara Dimana acara ditutup dengan pembacaan doa oleh saudara kita Wafiyyan Muazzirul Haq dan dilanjut dengan sesi dokumentasi Bersama – sama.

Gambar 7 Sesi Dokumentasi Bersama