Penulis: Muhammad Arizqi (1805161)
Editor: Yesi Sopariah (1806195)
[Selasa, 12 Januari 2021] Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa untuk memiliki keterampilan di lapangan dan mampu membuat analisis untuk memanfaatkan keadaan lingkungan sebagai sumber belajar. Meskipun terkendala oleh keterbatasan ruang gerak di tengah kondisi pandemi Covid-19, hal tersebut sama sekali tidak menghalangi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKL sebagai bagian dari kewajiban dalam akademik ini.
Mahasiswa Sains Informasi Geografi angkatan 2019 melaksanakan KKL Tahap I dalam dua segmen/series. Setelah KKL terlaksana, selanjutnya mahasiswa wajib melaksanakan Ekspose KKL. Ekspose merupakan kegiatan pemaparan hasil dari kuliah kerja lapangan yang telah dilaksanakan. Mahasiswa Sains Informasi Geografi angkatan 2019 telah melaksanakan ekspose KKL I (series 1) dengan mengangkat tema “Pemetaan Fisik dan Sosial di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Provinsi DIY dipilih sebagai lokasi kajian dikarenakan provinsi ini memiliki sumber daya alam yang melimpah dan juga memiliki kondisi sosial dan budaya yang beragam.
Doc. Penulis
Kegiatan ekspose diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), selanjutnya dilakukan sambutan sekaligus pembukaan secara resmi kegiatan ekspose oleh Bapak Dr. Lili Somantri, S.Pd., M.Si. selaku ketua Prodi Sains Informasi Geografi. Setelah dibuka secara resmi, kegiatan dilanjutkan pematerian oleh Bapak Hendro Murtianto, M.Sc. terkait bentang lahan dan sosial Provinsi DIY.
Provinsi DIY merupakan miniatur bentang lahan yang ada di Indonesia, pemateri menjelaskan terkait Administrasi Provinsi DIY, Geologi, Geohidrologi, Jenis Tanah, serta Penggunaan Lahan Provinsi DIY. Selanjutnya pemateri menjelaskan juga terkait keunikan tiap wilayah di Provinsi DIY, seperti di daerah Sleman memiliki Gunung Merapi, Museum Gunungapi Merapi, Bendungan Sabo, dan Saluran Mataram. Di daerah Bantul memiliki Gumuk Pasir, dan Museum Geomaritim. Di daerah Gunung Kidul memiliki Dolin Ngingrong, Etalase Taman Batu, dan Sungai Bawah Tanah (Goa Pindul). DIY juga memiliki wilayah pesisir yang panjang dan terdapat wisata pantai yang beragam seperti pasir hitam maupun pasir putih.
Doc. Penulis
Secara sosial Provinsi DIY dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya, Kota Wisata, Kota Perjuangan, dan Kota Gudeg. Secara budaya DIY memiliki tatanan budayanya tersendiri yang bersumber dari Karaton Ngayogyakartohadiningrat, bahkan Gubernur DIY berasal dari pemimpin Karaton Ngayogyakartohadiningrat.
Setelah dilakukan pemaparan kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab. Kegiatan ekspose tidak berhenti sampai sesi tanya jawab saja, karena selanjutnya mahasiswa Sains Informasi Geografi 2019 memaparkan hasil pemetaan mereka terkait bentang alam Provinsi DIY. Seperti kondisi geologi, kemiringan lereng, geomorfologi, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab terkait hasil pemaparan oleh mahasiswa Sains Informasi Geografi 2018.
Kegiatan ekspose KKL 1 series pertama ini diakhiri dengan doa dan foto bersama. Semoga kegiatan ekspose ini dapat memberi manfaat untuk masyarakat luas. Pada tanggal 13 Januari 2021 mahasiswa Sains Informasi Geografi 2019 masih melaksanakan kegiatan ekspose KKL 1 sesi kedua, tentunya dengan konten yang lebih menarik dan bermanfaat.