Penulis : Muhamad Zidan (SaIG, 1805155)
Materi Kelas (Part 1)
Pada tanggal 13 Januari 2018, JANTERA resmi membuka kegiatan Diklatsarnya yang ke-38. Diklatsar adalah suatu kegiatan yang biasa diadakan oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dan latihan dasar bagi calon anggotanya. Begitu pula dengan JANTERA (Perhimpunan Pecinta Alam Geografi UPI) yang melaksanakan hal tersebut dalam rangka memberikan pendidikan dan latihan dasar bagi calon anggota mudanya atau bisa kita sebut sebagai siswa.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bapak Dr. Lili Somantri S.Pd, M.Si yang merupakan salah satu perwakilan dosen Departemen Pendidikan Geografi, juga merupakan ketua Program Studi Sains Informasi Geografi, sekaligus merupakan alumni dari JANTERA itu sendiri. Berdasarkan laporan dari Komandan Latihan, Lintang Mayori (Mahasiswa Pendidikan Geografi 2016, JANTERA 36) tercatat bahwa ada 22 calon anggota muda JANTERA ke-38 yang mengikuti kegiatan dikltasar kali ini, terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi dan Prodi Sains Informasi Geografi.
Diklatsar ini terbagi ke dalam 2 kegiatan, yaitu kegiatan materi kelas dan kegiatan materi lapangan. Untuk kegiatan materi kelas, setidaknya ada beberapa materi yang disampaikan diantaranya seperti kejanteraan, management perjalanan, caving, rock climbing dan lain lain. Berikut kami ringkas beberapa materi yang disampaikan.
1. Kejanteraan
Materi ini disampaikan langsung oleh Pelopor dan Pembangkit JANTERA yaitu Bapak Titi Bachtiar (Kang Bach) yang juga seorang Kolumnis harian Pikiran Rakyat dan Bapak Drs. Asep Mulyadi M.Pd (Kang Ogun) yang merupakan salah seorang pembangkit berdirinya kembali JANTERA yang merupakan Dosen di Departemen Pendidikan Geografi. Beliau berdua menyampaikan mengenai apa itu JANTERA, sejarah terbentuknya, dan hal lain yang berhubungan dengan JANTERA itu sendiri.
2. Management Perjalanan
Pematerian ini disampaikan oleh kang Ruslan Budiarto (Wa Ucan) yang mana beliau merupakan seorang alumni aktif JANTERA dan merupakan salah seorang penakluk puncak Trikora. Singkatnya, beliau mengatakan bahwa dalam suatu perjalanan perlulah kita memanage perjalanan itu sedemikian rupa sehingga pada prakteknya kita akan dimudahkan oleh segala yang kita persiapkan.
3. Rock Climbing
Materi tentang rock climbing disampaikan oleh kang Chumaini Ali, beliau adalah seorang ketua adat JANTERA periode 2017-2018. Beliau pun menjelaskan mengenai perbedaan antara hiking, scrambling dan climbing. Hiking pada dasarnya hanya dilakukan ketika kita berhadapan dengan medan yang relative datar, kemudian scrambling (merangkak) dilakukan pada medan medan tertentu yang kemiringannya lebih mendekati 90◦ dan yang terakhir climbing yang dilakukan pada medan yang kemiringannya 90◦ keatas. Kemudian beliau pun menjelaskan mengenai alat apa saja yang harus dipersiapan dalam kegiatan rock climbing berikut cara menggunakannya dan tidak lupa praktiknya.
4. Caving dan Speleologi
Kang Windya menjadi pematerinya kala itu, beliau adalah Ketua Adat JANTERA peruode 2016-2017. Beliau terlebih dahulu menjelaskan mengenai caving, caving berarti kegiatan dalam gua yang jika kita melihatnya dalam presfektif pecinta alam berarti penelusuran di dalam gua. Gua adalah lubang yang ada di lapisan litosfer yang mana gua itu memiliki 3 zona didalamnya, yaitu zona terang yang ditandai dengan masih masuknya cahaya matahari yang menyebabkan adanya kehidupan layaknya di alam terbuka. Kemudian zona remang yang ditandai dengan masuknya cahanya namun hanya sedikit saja dan juga ditandai dengan hadirnya biota-biota yang berpigmen abu-abu. Yang terakhir adalah zona gelap yang sudah tidak ada cahaya yang masuk sehingga sedikit sekali kita menemukan tanda-tanda kehidupan.
Kemudian beliau menjelaskan mengenai speleology. Berbeda dengan caving, speleology berarti sebuah keilmuan yang mempelajari tentang gua yang mana ilmu ini sendiri dipelopori oleh Norman Edwin dan Dr. Ko. Gua bisa dibedakan menjadi 3 yaitu gua karst (gamping), gua lava (andesit) dan gua litoral atau gua bawah laut. Kemudian gua juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu gua aktif yang ditandai dengan masih adanya sungai bawah tanah dan gua pasif yang berarti sebaliknya. Beliaupun menjelaskan mengenai ornament apa saja yang ada di dalam gua berikut dengan teknik dalam menelusuri gua.
5. Konservasi Sumber Daya Alam
Materi ini disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Darsiharjo, M.S, beliau terlebih dahulu membuka mengenai perlukah alam dikonservasi? Atau mengapa alam harus dikonservasi? Hal itu beliau hubungkan dengan konsep yang ada di Al-Qur’an yang mana tujuan Allah subhanahu wata’ala menciptakan muka bumi itu karena Allah subhanahu wata’ala akan menciptakan manusia yang tugasnya menjadi seorang khalifah dimuka bumi. Namun beliau pun menuturkan bahwa tidak sedikit dari manusia itu lebih banyak melakukan kerusakan ketimbang perbaikan di muka bumi. Karena pada dasarnya bumi itu mampu menkorservasi dirinya sendiri, jelas hal itu merupakan bagian dari menjaga keseimbangan alam itu sendiri. Mungkin ketika kita melihat atau merasakan sebuah bencana, itu merupakan hal yang mengerikan. Tetapi jika kita mengkajinya dengan baik, ternyata hal yang kita sebut sebagai bencana itu adalah bagian daripada alam yang ingin menyeimbangkan dirinya.
Akhir kata beliau menuturkan bahwa sebenarnya bukan alam yang harus dikonservasi, melainkan perbuatan manusia yang perlu untuk dikonservasi, sehingga diharapkan dapat tercipta suatu keseimbangan antara sang khalifah (manusia) dan alam yang harus dijaganya. Maka ketika manusia itu mampu menkoservasi perbuatannya untuk alam maka sejatinya dia sedang beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.
6. Jurnalistik
Materi ini disampaikan oleh kang Abdul Aziz, seorang JANTERA angkatan 36 yang merupakan seorang yang sangat menggeluti dunia jurnalistik, bahkan sering kita jumpai karya beliau bertebaran dimana-mana. Beliau juga merupakan seorang ketua salah satu media jurnalistik di UPI. Pada materi ini beliau menjelaskan bahwa jurnal itu berarti laporan/catatan, kemudian beliau pun menuturkan bahwa jurnalistik berarti literasi, pencatatan dan pempublikasian.
7. Ilmu Medan Peta dan Kompas
Pematerian ini adalah materi pamungkas dalam kegiatan materi kelas. Materi ini disampaikan langsung oleh Bapak Riki Ridwana S.Pd. M.Sc yang mreupakan seorang dosen di Departemen Pendidikan Geografi juga merupakan seorang alumni aktif JANTERA. Beliau menjelaskan IMPK adalah salah satu pendekatan untuk menunjukan posisi reletif dan atau absolut suatu titik, beliau menjelaskan mengenai tujuan dalam mempelajari IMPK diantaranya kita dapat mengetahui posisi, arah, jarak, medan baru dan sumber air.
Semua itu merupakan materi pembekalan bagi siswa JANTERA 38 untuk dipraktekan di lapangan, materi kelas ini berlangsung selama 3 hari terhitung dari hari Minggu 13 Januari 2018 sampai hari Selasa 15 Januari 2018.