SEKOLAH ALAM RANGKAIAN KETIGA “Pendidikan Berbasis Lingkungan untuk Membentuk Generasi yang Peduli terhadap Bumi di Masa Pandemi (Covid-19)”

Penulis : Anggy Septiyani (2007071)
Editor : Nida Rahma Maulidya (2006196)

Doc. Penulis

Sekolah Alam merupakan salah satu program kerja unggulan dari Departemen Lingkungan Hidup BEM HMPG FPIPS UPI khususnya Biro Lingkungan Hidup. Program ini memiliki kegiatan berupa pendidikan nonformal yang berbasis lingkungan. Dalam pelaksanaannya, Sekolah Alam memiliki beberapa rangkaian kegiatan dengan pembahasan yang berbeda pada setiap pertemuannya.

Pada hari Minggu tepatnya tanggal 22 Agustus 2021, Departemen Lingkungan Hidup melaksanakan Sekolah Alam ketiga yang merupakan kelanjutan dari rangkaian Sekolah Alam sebelumnya yang telah dilaksanakan pada 14 Agustus 2021. Dalam pertemuan kali ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, pengajar yaitu Zalfa Noer dan Syalsa Nabilah yang merupakan delegasi dari departemen di BEM HMPG FPIPS UPI memberikan materi seputar Covid-19 pada anak-anak yang berada di Bantaran Sungai Cikapundung. Karena peserta atau siswa masih tergolong anak-anak, maka pengajar terlebih dahulu menjelaskan dasar-dasar mengenai apa itu Covid-19 agar seterusnya siswa memiliki gambaran mengenai materi yang akan dijelaskan. Pada rangkaian Sekolah Alam yang ketiga ini, siswa dinilai lebih antusias mengikuti pematerian yang diberikan pengajar, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah partisipan yang semula 12 orang siswa bertambah menjadi 19 orang siswa.

Setelah dilakukan pengenalan mengenai apa itu Covid-19, delegasi pengajar kemudian menjelaskan tentang asal mula virus corona, dari mana virus tersebut berasal, ciri-ciri orang yang terpapar Covid-19 dan pentingnya menjaga 3M sebagai bentuk upaya mengurangi resiko terkena paparan virus corona.

Untuk mengantisipasi munculnya rasa jenuh pada siswa, pengajar mengambil inisiatif untuk melakukan ice breaking berupa permainan “Tebak Aku”, dimana sistem permainannya adalah siswa diberikan sebuah clue mengenai ciri-ciri hewan dan siswa harus dapat menjawab nama hewan tersebut berdasarkan clue yang telah diberikan. Selain untuk menghilangkan rasa jenuh, permainan ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan dan keberanian siswa agar dapat berbicara di depan teman-teman yang lainnya.

Pematerian kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai tata cara agar terhindar dari Covid-19, yang kemudian pengajar lebih fokus menjelaskan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar. Tidak hanya sebatas memberikan teori semata, melainkan pengajar juga langsung memberikan arahan kepada siswa untuk dapat memperaktikan apa yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai cara mencuci tangan yang benar. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan program Sekolah Alam, karena di sana siswa dan delegasi pengajar dapat langsung mengimplementasikan apa yang menjadi bahan pematerian di pertemuan tersebut. Setelah praktik mencuci tangan selesai dilakukan, rangkaian Sekolah Alam ketiga kemudian ditutup dengan pembagian camilan kepada siswa sebagai bentuk apresiasi atau reward karena siswa telah mengikuti pematerian dengan semangat dan antusias.

Dengan dilaksanakannya pertemuan Sekolah Alam yang ketiga ini, diharapkan anak-anak di Bantaran Sungai Cikapundung dapat memahami mengenai Covid-19, mulai dari apa itu Covid-19, bagaimana ciri-ciri orang yang terpapar Covid-19 sampai ke bagaimana tata cara agar dapat terhindar dari virus corona tersebut. Kemudian pengajar yang merupakan delegasi dari departemen di BEM HMPG FPIPS UPI juga diharapkan dapat melatih kemampuan pedagogiknya melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan di pertemuan Sekolah Alam ketiga tersebut.