TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA MENJADI TEMPAT KONSERVASI YANG KAYA AKAN ILMU PENGETAHUAN

Penulis: Citra Jouhari Puspa Indah

Editor: Graceldha Naoko Limartha

Doc. Penulis

Taman hutan raya merupakan tempat pelestarian alam yang memiliki tujuan untuk koleksi tumbuhan atau satwa yang dimanfaatkan untuk bagi kepentingan umum seperti untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, dan pendidikan. Tidak jarang juga, taman hutan raya ini dijadikan sebagai tempat untuk rekreasi karena suasananya yang asri dan nyaman untuk dinikmati baik oleh individu ataupun kelompok. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda itu sendiri merupakan Kawasan konservasi yang menjadi tempat pelestarian berbagai jenis tumbuhan dan satwa. Berdasarkan letak geografis, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada pada 107030’ BT dan 6052’ LS. Kemudian jika berdasarkan letak administrasi, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di wilayah Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung dan sebagian masuk Desa Mekarwangi, Desa Cibodas, Desa Langensari, dan Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat serta Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung dengan luasan wilayah keseluruhan sekitar 526,98 ha.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda memiliki beberapa spot wisata menarik seperti curug dago, curug koleang, curug kidang, curug lalay, curug omas, goa jepang, goa belanda, Penangkaran rusa, batu batik, tebing keraton, dan lain-lain. Dimana untuk mengunjungi spot-spot tersebut membutuhkan waktu yang berbeda-beda karena jarak tempuhnya pun berbeda dan hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki bagi pengunjung. Tidak hanya itu, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga memiliki Museum dimana hal tersebut menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda unik karena didalam hutan terdapat museum. Walaupun museum yang ada disana tidak sebesar museum pada umumnya. Museum yang ada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda menyimpan koleksi-koleksi terkait Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir di masa Indonesia masih menganut sistem parlementer.

Doc. Penulis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda menjadi tempat pelestarian atau tempat konservasi bagi berbagai macam flora dan fauna. Adapun beberapa jenis flora yang ada disana yaitu mahoni Uganda, kitembaga, kisireum, kihujan, bunga bangkai jenis Amphorphalus titanum, anggrek terkecil di dunia (angrek akar atau Taeniophyllum sp), anggrek batu, jamur, dan masih banyak lagi. Kemudian untuk fauna yang ada disana yaitu kupu-kupu, burung elang, alap-alap, kepodang, ciung, kutilang, prendjak, tekukur, monyet ekor panjang (macaca), lutung, rusa, laba-laba, banana fly, scorpion fly, ruberfly, ngengat, capung, katak, kodok, ular phyton, ular koros, ular kopi, ular tanah, kelelawar, dan lain-lain.

Doc. Dicky

Doc. Dicky

Selain itu, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda menjadi tempat lintasan migrasi burung elang dari utara ke selatan dan menjadi tempat penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) yang memiliki warna coklat dan senang mandi lumpur untuk mengurangi lalat ataupun serangga lain yang hinggap di tubuhnya. Kemudian karena Taman Hutan Raya Ir. Djuanda terletak di daerah sesar/patahan, maka Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memasang seismograf atau instalasi deteksi getaran di daerah penangkaran rusa. Alat ini dipasang untuk mendeteksi getaran sehingga jika terjadi getaran karena sesar maka akan terdeteksi angkanya.

Doc. Penulis