STUDI ISLAM GEOGRAFI – MENUMBUHKAN JIWA ADAPTIF DAN POLA PIKIR POSITIF SEBAGAI GEOGRAF YANG AGAMIS

Penulis : Nilam Sinta Alifia (SaIG, 1807384)

Editor : Ghefira Faza Salsabila

doc. penulis

Studi Islam Geografi (SIG) merupakan suatu kegiatan yang diadakan oleh Departemen Kerohanian BEM Himpunan Mahasiswa Geografi, acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kaderisasi dan dilaksanakan pada Sabtu s/d Minggu, 19-20 September 2020. Namun, pada Studi Islam Geografi tahun ini ada terobosan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya yakni adanya divisi khusus sebagai penanggung jawab mahasiswa baru non islam untuk dapat mengikuti kegiatan pembekalan spiritual ini. Acara dari divisi khusus ini disebut Studi Iman Geografi (SIG).

Studi Islam Geografi dan Studi Iman Geografi merupakan suatu rangkaian kegiatan pembekalan spiritual bagi mahasiswa baru Departemen Pendidikan Geografi yang dikemas dalam bentuk pemberian materi, training motivasi, kuis, dan simulasi yang berhubungan dengan geografi. Tema Studi Islam Geografi dan Studi Iman Geografi (SIG) tahun ini ialah “Menumbuhkan Jiwa Adaptif dan Pola Pikir Positif Sebagai Geograf Yang Agamis”. Tema ini diusul oleh panitia untuk menyesuaikan keadaan kondisi pandemi saat ini.

Acara Studi Islam Geografi (SIG) tahun ini dilaksanakan melalui platform video teleconference Google Meet dan live streaming YouTube. Dalam pelaksanaannya Studi Islam Geografi (SIG) dibagi menjadi 2 sesi pada Sabtu (19/09/2020) dan Minggu (20/09/2020) pukul 08.45-10.50 WIB. Sesi pertama diikuti oleh mahasiswa baru Pendidikan Geografi dan Sains Informasi Geografi (Bingkel 1-7). Sesi 2 diikuti oleh mahasiswa baru Pendidikan Geografi, Sains Informasi Geografi (Bingkel 8-13) dan mahasiswa baru Survei Pemetaan dan Informasi Geografi.

Pelaksanaan kegiatan Studi Islam Geografi ini diawali dengan pembukaan oleh master of ceremony (MC), pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan-sambutan dari Ervika Putri Wulandari selaku Ketua Pelaksana Studi Islam Geografi, Muhammad Akbar Wijaya selaku Ketua BEM Himpunan Mahasiswa Geografi, dan Dr. Ahmad Yani, M.Si. selaku Ketua Departemen Pendidikan Geografi UPI. Setelah sambutan-sambutan, acara Studi Islam Geografi diambil alih oleh Mokhamad Ferry Nurhardian selaku Moderator untuk dilanjutkan ke sesi pematerian oleh Bapak Riki Ridwana, S.Pd., M.Sc.

doc. penulis

Pada pematerian sesi pertama pemateri menjelaskan tentang meyakini adanya Allah subhanahu wata’ala yang telah menciptakan alam semesta beserta makhluknya. Meyakini adanya Allah subhanahu wata’ala dapat ditempuh dengan tiga jalan yakni dengan fitrah, akal, dan Al Quran. Selanjutnya pemateri menjelaskan bagaimana menjadikan geograf sebagai pribadi yang selalu khusnuzon di setiap keadaan dan fastabaqul khairat. Khusnuzon harus dimiliki oleh setiap umat muslim karena setiap kejadian yang kita hadapi pasti selalu ada hikmahnya sehingga dengan berkhunuzon pikiran akan selalu positif. Fastabiqul khairat harus diutamakan ulama salaf Al Hasan Al Basri pernah mengatakan “Apabila kau melihat seorang mengunggulimu dalam urusan dunia, maka unggulilah dia dalam urusan akhirat”. Terakhir pemateri menjelaskan mengenai tata cara berwudu dan shalat ketika berada di alam bebas, menjalankan ibadah kapan pun dan dimana pun dengan tata cara yang benar. Pemateri pun memberikan pesan bahwa “Meskipun sibuk jangan pernah tinggalkan shalat”. Setelah sesi pematerian dilaksanakan, moderator mempersilakan mahasiswa baru untuk mengisi kuis sebagai bahan evaluasi dari apa yang telah disampaikan pemateri.

doc. penulis

Dalam pelaksanaan Studi Islam Geografi sesi 2 pembukaan diawali dengan sambutan dari  Ervika Putri Wulandari selaku Ketua Pelaksana Studi Islam Geografi, Faisal Febrianto selaku Ketua BEM HMP SPIG, dan Muhammad Akbar Wijaya selaku Ketua BEM HMG. Kemudian pematerian pada sesi 2 ini disampaikan oleh Prof. Dr. Darsiharjo, MS.

Dalam pematerian sesi 2 pemateri menyampaikan tentang sikap yang harus diterapkan dalam diri seorang geograf dan pendidik geografi, tindakan kritis dalam memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang ada sebagai seorang geograf dan pendidik geografi. Di akhir pemateri menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa baru yang akan menjadi seorang geograf dan pendidik geografi harus berilmu, beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah. Sebagai anak muda ke depannya nanti akan banyak godaan , rintangan, dan tantangan yang akan membawa kepada kehancuran dan kegagalan. Atasi hal tersebut dengan atur waktu, jaga keseimbangan, dan jangan mudah menyerah karena “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

Setelah pematerian selesai, mahasiswa diberikan waktu untuk bertanya. Banyak mahasiswa baru yang antusias bertanya hingga pertanyaan tidak bisa terjawab semuanya. Di penghujung acara mahasiswa baru diberikan kuis evaluasi untuk menguji pemahaman mereka dari apa yang telah disampaikan. Kemudian setelah itu, acara Studi Islam Geografi ditutup oleh MC dengan doa kafaratul majelis.