RUBRIK PENA GEOGRAFI 2

“Menumbuhkan Minat Kepenulisan dan Desain Grafis”

Oleh : Yesi Sopariah

Setelah sukses dengan Rubrik Pena Geografi (atau yang bisa disebut Rupagrafi) pertama pada bulan Mei 2019 lalu, biro Kominfo Himpunan Mahasiswa Geografi UPI kembali menyelenggarakan Rupagrafi 2 pada kamis, 25 Juli 2019. Masih dengan tema yang sama, yaitu “Menumbuhkan Minat Kepenulisan dan Desain Grafis”. Namun dengan pematerian yang berbeda. Pada Rupagrafi yang pertama, pematerian mengenai dunia kepenulisan yang disampaikan oleh seorang penulis terkenal sekaligus seorang Social Media Influencer bernama Kartini F Astuti. Kali ini, Rupagrafi kedua memberikan pematerian mengenai Desain Grafis. Materi disampaikan oleh mahasiswa UPI sendiri yaitu Kang Muhammad Luthfi Zharfan Fadhilah dari jurusan Administrasi Pendidikan angkatan 2016. Mahasiswa dengan berbagai prestasi gemilang dan pengalaman organisasi. Pematerian mengenai Desain Grafis ini difokuskan pada bagaimana cara membuat logo. Dalam materinya, mula-mula Kang Luthfi menjelaskan pengertian dan bagaimana filosofi dari sebuah logo. Lalu dilanjut dengan pemaparan mengenai karakteristik dari suatu logo yang baik dan benar. Sebuah logo merupakan simbol atau ciri khas dari sesuatu benda, orang, perusahaan atau komunitas yang memakainya. Maka sebuah logo haruslah memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Unik, dalam artian bahwa sebuah logo haruslah berbeda dengan logo lain. Karena logo merupakan ciri khas dari pemakainya. Seringkali kita menemukan logo dengan gaya yang sama. Karenanya, buatlah logo menjadi seunik mungkin dan dapat mewakili karakteristik atau ciri khas si pemakainya.
2. Sederhana, tidak perlu banyak warna dan rumit bentuknya.
3. Mudah diingat, usahakan logo kita dapat menarik perhatian masyarakat pada pandangan pertama. Setelah itu, di lain waktu, mereka akan mudah menebak bahwa itu logo kita.
4. Sesuai karakter
5. Aplikatif, buatlah logo yang mudah diaplikasikan ke dalam berbagai media. Misalnya untuk persuratan.
6. Fleksibel, logo yang fleksibel dalam artian dapat dipadukan dengan dua warna. Seperti hitam dan putih.
7. Abadi atau tahan lama, usahakan logo dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, jangan mengganti-ganti logo.

Pematerian berlanjut dengan pemaparan beberapa logo yang lazim dipakai. Setelah itu, acara dilanjut dengan sesi tanya jawab. Sebelum mengakhiri acara, peserta diperbolehkan untuk mencoba membuat sebuah logo yang nantinya akan dikirim dan akan dipilih beberapa yang dianggap bagus untuk diberi penghargaan berupa hadiah dari sponsor acara. Di penghujung acara, Kang Luthfi menegaskan bahwa dalam membuat logo, ataupun membuat desain konten lainnya, hal paling penting yang perlu kita tanamkan sejak awal adalah niat dan kemauan untuk membuat sebuah desain. Orang seringkali berpikir seribu kali untuk membuat sebuah desain yang dianggap sulit. Padahal kita tidak akan tahu seperti apa mudah atau tidaknya dalam pengerjaan sebuah konten sebelum mencobanya terlebih dahulu. Karenanya, selagi ada kemauan yang keras, seseorang pasti akan dapat melakukannya dengan mudah. Seperti dalam lirik sebuah lagu yang saya hafal.
“Jika tak dicoba tak akan tahu” Maka, mari kita tanamkan lebih dulu kemauan yang keras untuk mencoba membuat sesuatu yang baik.

Sampai jumpa di RPG tahun depan ^_^
#SALAMGEOGRAFI!
#LESTARIBUMIKU!