PRINTER GEOGRAFI 1 : Meningkatkan Kualitas Diri Menuju Generasi Rabbani

Penulis: Vina Vadilah (2006853)

Editor: Stefan Primananda

Kamis, 1 Juli 2021 merupakan hari pertama diselenggarakannya program kerja dari Departemen Kerohaniaan BEM HMPG FPIPS UPI yaitu Pembinaan Rohani Internal Geografi (PRINTER Geografi 1). Acara PRINTER Geografi  ini berjalan sesuai rencana, serta dilaksanakan via Zoom Cloud Meetings yang dihadiri oleh seluruh Pengurus dan anggota BEM HMPG FPIPS UPI yang beragama islam. Tema yang diangkat pada acara PRINTER Geografi 1 ini yaitu “Meningkatkan Kualitas Diri Menuju Generasi Rabbani” tema ini diambil untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta memotivasi kita khususnya pengurus dan anggota BEM HMPG melalui acara PRINTER Geografi  1 ini.

PRINTER Geografi 1 ini dimulai pada pukul 19.30 yang dibawakan oleh Master of Ceremony Oktaria Nursita, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ketua BEM HMPG FPIPS UPI Muhammad Rizky Juniarto, lalu selanjutnya pada sesi pematerian yang dibawakan oleh Ketua Departemen Kerohanian BEM HMPG FPIPS UPI  yaitu Mokhamad Ferry Nurhardian.

Doc. Penulis

Pada PRINTER 1 ini, Ketua Departemen Departemen Kerohanian menyampaikan bahwa Rabbani berasal dari kata Rabb (Pencipta, tuhan, Allah) kemudian ditambahkan imbuhan huruf alif dan nun sehingga menjadi Rabbani  yaitu orang yang memiliki sifat sesuai dengan apa yang Allah harapkan. Sedangkan Generasi Rabbani adalah generasi orang yang sukses, posisinya selalu berada dalam garis ajaran islam, selalu mengajak orang lain untuk dekat dengan Allah. Menjadi generasi Rabbani sangat erat kaitannya dengan bentuk ketahuidan kita terhadap Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Taha ayat 14, sebagai berikut :

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

Artinya:

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.

Terdapat 5 inti dari ayat tersebut:

  1. Sesungguhnya Aku ini Allah
  2. Tidak ada sama sekali ilah kecuali Aku
  3. Maka ibadatilah Aku
  4. Dan tegakkan shalat
  5. Untuk dzikir kepada-Ku

Kaitan dari inti pada poin ke-2 dan inti poin ke-3 menjadi konsep untuk mendapatkan arti ibadah. Dimana ilah artinya yang berhak disembah dan ibadah adalah konsep generik mengenai segala sesuatu yang Allah mencintai dan meridhainya, berupa perkataan dan perbuatan, baik yang zhahir maupun yang bathin (Syaikh Ibnu Tainiyah di dalam kitab Al-‘Ubudiyyah).

Al-Wala’ Wal Bara’ berasal dari bahasa Arab Wala artinya loyalitas, sedangkan Bara artinya permusuhan, adalah konsekuensi logis, keniscayaan, dan kepastian sikap seorang muwahhid.

Pada kedudukan al-wala’ wal bara’ dalam Islam sangatlah tinggi, karena dia adalah tali iman yang paling kuat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam: “Tali iman paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ibnu Jarir).

Hukum wajib al-wala’ wal bara’ dalam syari’at Islam adalah wajib, bahkan merupakan salah satu konsekuensi syahadat. Mengenai hukum wajibnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 لَّا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً

“Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka…” [Ali ‘Imran: 28].

Dalam meningkatkan kualitas diri, terdapat dua hal yang penting yaitu iman dan ilmu. Jika dua hal, iman dan ilmu itu digabung, maka jelas kualitas manusia yang memilikinya maka akan tinggi. Karena kedua hal ini akan melahirkan amal – amal shalih yang mutunya betul – betul dapat dipertanggung jawabkan.

Pada peningkatan selaku “Generasi Rabbani” ia harus memiliki syakhsiyyah Rabbaniyyah (kepribadian Rabbani) karena hanya syakhsiyyah Rabbaniyyah ia akan mampu mengembalikan kejayaan umat dan menegakkan ’izzah Islam.

            Setelah sesi pematerian selesai, maka dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Departemen PSDO BEM HMPG FPIPS UPI Aldi Dwi Cahyo. setelah zikir dan doa acara ditutup dengan sesi foto bersama.

Doc. Penulis