Penyuluhan Lingkungan Lestari: “Edukasi Pola Lingkungan Lestari sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana”

Penyuluhan Lingkungan Lestari: “Edukasi Pola Lingkungan Lestari sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana”

Penulis: Meliza Cahya Putri (2003976) & Sabilatunnajah (2101382)

Editor: Graceldha Naoko Limartha (2008671)

Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup termasuk manusia. Hal ini dikarenakan bumi menyediakan sumber daya mineral dan produk-produk biosfer lainnya yang mendukung keberlanjutan hidup populasi manusia global. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, manusia merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas pelestarian lingkungan di bumi untuk menghindari kerusakan ataupun mencegah bencana alam.

Doc. Penulis

Pelestarian lingkungan adalah suatu upaya atau cara untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Pentingnya menjaga lingkungan harus kita tanamkan sejak dini. Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, pencemaran air dari limbah dan berbagai masalah lingkungan khususnya di Indonesia bukan merupakan masalah yang baru lagi, di mana seharusnya dilakukan pembenahan sesegera mungkin. Salah satu masalah yang masih menjadi persoalan dalam penanganannya dan sangat berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan adalah sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada tahun 2021. Saat ini, banyak sampah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang sembarangan, sehingga banyak sampah yang tidak terakumulasi dengan baik hingga berserakan di lingkungan sekitar bahkan ditimbun di pinggiran jalan atau bantaran sungai. Jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik, maka akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, kelestarian lingkungan, dan dapat menimbulkan terjadinya bencana alam.

Banyaknya masalah lingkungan di sekitar kita dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi kepada seluruh kalangan masyarakat untuk menanggulangi adanya dampak negatif dari setiap produk yang dikonsumsi setiap hari. Edukasi adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam hal ini, edukasi yang perlu dilaksanakan adalah edukasi terkait pola lingkungan lestari yang mana akan berkaitan dengan pengelolaan sampah dan lain sebagainya.

Dalam menyikapi hal ini, maka dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Lingkungan Lestari yang merupakan salah satu program kerja Departemen Lingkungan Hidup BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan  Geografi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20-21 Januari 2023 berbarengan dengan kegiatan P2M di Dusun Sinumbra, Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung yang bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pola lingkungan lestari kepada masyarakat terutama anak-anak hingga remaja yang akan menjadi generasi penerus nantinya. Dalam penyelenggaraannya, penyuluhan dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2022 sebanyak 4 kali dalam dua hari dengan empat 4 kegiatan yang berbeda.

Doc. Penulis

Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan edukasi terkait kebencanaan yang masuk ke dalam konten geografi mengajar pada kegiatan P2M yaitu bencana longsor kepada Siswa kelas X dan XI SMA Perkappen Sinumbra. Kegiatan ini dilakukan karena melihat tingginya tingkat bahaya bencana longsor di daerah sekitar sehingga masyarakat perlu diberikan edukasi. Selain pemberian edukasi berupa materi, terdapat pula pemberian informasi terkait aplikasi inarisk agar siswa dapat mendapatkan informasi ter-update terkait potensi bencana di sekitar secara mandiri dan juga diselingi dengan ice breaking untuk mengembalikan semangat dan fokus siswa terhadap materi yang disampaikan. Kegiatan. Di akhir pembelajaran, terdapat pemberian awarding untuk satu kelas, siswa teraktif, dan siswa yang bisa menjawab pertanyaan. Setelah pembelajaran berakhir, terdapat sesi dokumentasi dan pemberian sertifikat kepada pihak sekolah sebagai ungkapan rasa terima kasih atas izin yang telah diberikan untuk kegiatan tersebut. Selain kegiatan mengajar, pada waktu yang sama juga dilakukan kegiatan pelestarian lapangan dengan cara membabat rumput yang ada, di mana rumput tersebut sudah cukup tinggi dan membuat lapangan menjadi sempit.

Doc. Penulis

Dilanjutkan dengan hari kedua yaitu kegiatan inti penyuluhan lingkungan lestari yang masuk ke dalam konten geografi lestari pada P2M. Dimana, pada pagi hari dilakukan kegiatan operasi semut di seluruh Dusun Sinumbra yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2022 dan sebagian panitia. Kemudian, pada siang hari dilaksanakan sosialisasi dan penanaman bibit pohon kayu manis yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2022 kepada 25 anak-anak desa dimulai dari TK hingga SMP. Kegiatan penanaman tidak dapat berjalan dengan sangat baik sesuai yang telah direncanakan karena adanya kendala faktor cuaca yaitu hujan pada hari tersebut. Sehingga, lebih banyak waktu untuk sosialisasi dan bermain games indoor dibandingkan dengan proses penanaman beserta kaidah-kaidahnya. Selain memberikan edukasi dan praktik pola lingkungan lestari, terdapat pula output yang diberikan untuk kepentingan masyarakat di desa yaitu berupa peta bahaya longsor dan tempat sampah.