Webinar Next-gent Geosphere : Pengembangan Skill Interpreter Wilayah Sebagai Seorang Geograf dan Tenaga Pendidik oleh T. Bachtiar ( Masyarakat Geografi Indonesia )

Penulis : Alfionita Dewi (2004121)
Editor : Khildan Santosa

Sabtu 25 September 2021, telah dilaksanakan kegiatan komunitas Ecosystem Webinar Next-gent Geosphere yang mengusung tema Pengembangan Skill Interpreter Wilayah Sebagai Seorang Geograf dan Tenaga Pendidik oleh Bpk. T. bachtiar ( Masyarakat Geografi Indonesia ). Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa dosen dari Departemen Pendidikan Geografi yakni Bpk.Dr.Iwan Setiawan S.Pd., M.Si., Sebagai Ketua Prodi Pendidikan Geografi dan Bpk. Riki Ridwana S.Pd.,M.Sc., sebagai pembimbing komunitas Ecosysytem tahun 2021. Selain itu, kegiatan ini tentunya dihadiri oleh ketua BEM Prodi pendidikan Geografi yakni M.Rizky Juniaarto dan Charly brinto selaku ketua komunitas Ecosystem tahun 2021.

Dalam webinar tersebut menjelaskan bagaimana pentingnya Skill Interpreter Wilayah Sebagai Seorang Geograf dan Tenaga Pendidik bagi kedepannya. Interpretasi atau tafsiran tentang situs alam secara menyeluruh berdasarkan informasi keilmuan. Interpretası Gaya/seni bertutur yang mempengaruhi hubungan emosional dan keilmuan, untuk menyampaikan tafsir tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan alam dan antara alam dengan manusia, melalui pengalaman nyata di lapangan.

Mahasiswa sebagai generasi milenial atau generasi yang lahir antara tahun 1980 – awal 2000 yang identik dengan teknologi menjadi sebuah kewajiban untuk mempunyai skill Interpreter wilayah karena kini kemampuan tersebut sangat penting dan diperlukan khususnya di dunia pariwisata dan menjadi salah satu pilar penting dalam industri pariwisata modern. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang berkaitan erat dengan dunia wisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang kemmudian muncul sebagai wujud dari kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan, masyarakat setempat dan pengusaha. Salah satu bidang pariwisata adalah Geowisata. Geowisata merupakan pariwisata yang khusus memanfaatkan potensi yang dari sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, struktur geologi batuan, dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan pemahaman proses fenomena fisik alam.

Dalam Geowisata peran dari seorang Interpreter sangat dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi secara baik terhadap wisatawan mengenai potensi dan kondisi yang ada di daerah wisata. Seorang interpreter yang baik tentu harus memenuhi berbagai indikator tertentu seperti pengetahuan atau wawasan yang luas tentnag wisata yang akan ia interpretasi, Suara harus jelas Saat memberikan Interpretasi dan terdengar dengan jelas oleh semua pengunjung karena itu menjadi hal pokok yang banyak dari sebagian orang tidak memperhatikannya, selanjutnya adalah Ketepatan waktu dalam berkegiatan yang menjadi Indikator penting untuk menjadi seorang interpreter yang baik karena kalau tidak, momentum wisatawan akan hilang.

Sebagai mahasiswa geografi dan calon pendidik dibidang Geografi tentu menjadi sebuah nilai plus untuk mencapai menjadi seorang interpreter wilayah karena seorang mahasiswa geografi setidaknya telah mempunyai dasar tentang pengetahuan ilmu-ilmu kebumian kependidikan dan pembelajaran. Seorang calon pendidik akan lebih mengetahui bagaimana cara menyampaikan sebuah Informasi yang baik terhadap audiensnya sehingga dapat dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang mahasiswa terlebih lahir dalam generasi milenial akan memiliki berbagai pemikiran yang kreatif yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga dalam mengaplikasikan profesinya sebagai interpreter wilayah mereka cenderung akan menggunakan berbagai media pendukung hasil dari pemikirannya seperti papan informasi, buku, poster lipat, film, web, media sosial yang dapat membantu untuk lebih memahami potensi dan kondisi yang terjadi.

Untuk menjadi seorang interpreter yang profesional harus memperhatikan hal hal yang mungkin menjadi pokok permasalahan dalam dunia interpretasi wilayah, antara lain Pada saat memberikan interpretasi, tidak terlalu berlama-lama di satu lokasi interpretasi, selalu bergerak, atau berpindah tempat ke situs lainnya karena Interpreter harus dengan cepat mengetahui dimana posisi terbaik agar semua geowisatawan dapat menyimak penjelasan juga melihat gestur interpreter, memberi interpretasi di lokasinya agar terlihat wujudnya dan juga terasa bedanya, kemudian menghormati Adat dan Kebiasaan Setempat dan hal terakhir adalah ketika dalam memberikan interpretasi itu harus seimbang antara penguasaan materi interpretasi dan teknik penyampaian, Interpreter harus menguasai informasi agar dapat meyederhanakan proses yang rumit menjadi mudah dan menarik.