KKL Tahap 1 Pendidikan Geografi UPI 2016

Tulisan oleh: Muhamad Abdul Azis

            Petang itu mahasiswa Pendidikan Geografi 2016 yang berjumlah 101 orang sedang bersiap melakukan kuliah kerja lapangan ke beberapa desa di Kabupaten Pangandaran. Gerimis yang turun perlahan dan angin yang malam itu berhembus dingin menemani langkah semangat dan ambisius, padahal kita membawa tas punggung yang begitu besar dan berat. Briefing pun dilakukan sebelum kita berangkat serta sambutan dan nasihat dosen menjadi bekal mahasiswa dalam melakukan kegiatan KKL nanti dan diakhiri do’a sebelum melakukan perjalanan supaya kami diberi keselamatan dan kesehatan dan dapat kembali menuju kampus UPI kembali.

Perjalanan dari Bandung menuju Pangandaran ditempuh selama 7 jam menggunakan bis besar, karena perjalanan dilakukan pada malam hari menyebabkan tidak ada pemandangan sekitar jalan yang kami lalui dapat dinikmati, hanya lantunan murottal dari rekaman salah satu dosen pembimbing yang menemani perjalanan menuju Pangandaran. Hingga tak terasa pukul 04:00 WIB bis telah sampai di Pangandaran lebih tepatnya tempat parkir masjid agung Pagandaran.

Setelah sholat shubuh berjamaah di masjid itu, mahasiswa melakukan persiapan sebelum menuju desa masing-masing dan tak lupa sarapan pun dilakukan sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan di hari pertama. Briefing bersama dosen pembimbing kembali dilakukan, setelah itu mahasiswa didistribusikan ke desa masing-masing baik itu dengan menggunakan bis dan ada sebagian pula yang berjalan kaki karena balai desa Pangandaran dan desa Pananjung mempunyai jarak yang lumayan dekat dari masjid agung Pangandaran.

Sesampainya di balai desa, kita disambut dengan hangat oleh kepala desa beserta staf desa, segera kami melakukan apel pagi dan sambutan oleh kepala desa diberikan kepada kami serta penyerahan plakat sebagai kenang-kenangan dari kami dilakukan secara simbolis. Cuaca saat itu luar biasa panas dan menyengat, namun semangat dalam mengidentifikasi mampu mengalahkan cuaca yang panas itu. Hari pertama identifikasi kami melakukan tahap identifikasi fisik dan instrumen yang telah kami siapkan pun satu persatu terisi dan membuat semangat kami melakukan identifikasi semakin berapi-api.

Di malam harinya dilakukan presentasi dan diskusi, setiap kelompok dengan tiga orang perwakilannya memberikan hasil identifikasi dari desa masing-masing. Bimbingan dari dosen pun dilakukan dalam kegiatan pesentasi dan diskusi yang membuat mahasiswa semakin bersemangat untuk dapat menyelasaikan identifikasi. Hari berikutnya kami melakukan identifikasi sosial di desa masing-masing. Kami melakukan identifikasi mengenai sosiologi di desa masing-masing baik itu kondisi ekonomi, lembaga sosial masyarakat hingga norma dan nilai yang ada di masyarakat.

Kami melakukan identfikasi di hari kedua hanya setengah hari, sebelum adzan dzuhur berkumandang semua mahasiswa telah kembali ke hotel dan melakukan persiapan sholat jum’at dan makan siang. Setelah itu kami menuju Cagar Alam Pananjung, sambutan hangat dari monyet ekor panjang dan rusa Timor di Cagar Alam menjadi hal pertama yang kami jumpai sesampainya di Cagar Alam Pananjung, bimbingan pun dilakukan oleh dosen mulai dari mengenai Geomorfologi sampai Ekologi di kawasan Cagar Alam Pananjung.

Menyusuri gua yang ada di Cagar Alam membawa mahasiswa takjub kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, bagaimana bisa di balik gelap yang banyak orang takuti menyimpan sebuah misteri besar dan hal yang luar biasa yang hanya ada di dalam perut bumi. Setelah kami keluar gua kami melakukan tracking ke mata air Ci Rengganis yang dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat memperlancar jodoh, hal ini membuat mahasiswa semakin bersemangat untuk menemukan mata air ini. Sesampainya di mata air kami menerima wejangan dari dosen, tidak hanya mengenai hal-hal keilmuan namun juga tentang kehidupan kedepannya khususnya ketika kami telah menjadi seorang pendidik Geografi.

 

Sore harinya semua mahasiswa Pendidikan Geografi 2016 menuju pantai dan melakukan banyak hal disana baik yang hanya duduk melihat sunset sampai melakukan hal iseng kepada temannya. Setelah maghrib menjelang kami pun kembali ke penginapan dan melakukan persiapan sholat maghrib, makan malam dan presentasi seperti hari kemarin. Malam itu Pangandaran diguyur hujan yang cukup deras namun kegiatan presentasi dan diskusi tetap berjalan secara baik, setelah selesai kami melakukan malam keakraban antar mahasiswa Pendidikan Geografi 2016 membuat malam terakhir semakin seru dan syahdu.

Esok harinya kami melakukan check out dari tempat penginapan, sebelum kami melakukan perjalanan pulang ke Bandung kami menuju Batu Hiu terlebih dahulu melihat fenomena pantai yang berjenis cliff disana ditambah tempat yang tinggi membuat kami puas dalam menikmati view di pantai Batu Hiu. Serta tak lupa bimbingan dari dosen pembimbing membuat 3 hari kami di Pangandaran tidak akan mudah dilupakan. Setelah adzan dzuhur berkumandang kami pun melakukan perjalanan pulang ke kota Bandung yang mulai ramai oleh orang-orang yang sedang menikmati akhir pekannya di kota kembang ini.