GEOGRAPHY SOCIAL CONFERENCE WADAH DISKUSI ISU SOSIAL DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Penulis : Zahra Hasna Khansa 

Editor : Dewi Fortuna 

Geography Social Conference merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Sosial Politik BEM HMG FPIPS UPI. Dikemas dalam bentuk diskusi online yang membahas mengenai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. Seperti yang diketahui bahwa saat ini kita sedang menghadapi situasi yang tidak biasa karena kehadiran pandemi Covid-19, kehadirannya membawa perubahan dan dampak secara signifikan, bukan hanya sektor kesehatan saja melainkan hampir di segala sektor, hal tersebut merupakan efek domino dari pandemi Covid-19. Diskusi ini menghadirkan pembicara dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu birokrat selaku pembuat dan pemangku kebijakan serta mahasiswa sebagai social control dan agent of change yang diharapkan mampu untuk menjadi pengamat, pengawas, pengontrol keadaan, dan dinamika yang terjadi di masyarakat.

Doc. Penulis

Acara dipimpin oleh Dini Adha Pawestri selaku Master of Ceremony yang kemudian dilanjutkan oleh Muhamad Akbar Wijaya sebagai moderator yang memimpin jalannya proses diskusi. Dengan mengundang dua narasumber terpercaya dari birokrat selaku pembuat dan pemangku kebijakan yaitu Bapak Irwansyah Panjaitan, S.S.T.P., M.Si dari Kepala Sub Direktorat Potensi Penduduk Unggulan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, walaupun Bapak Irwansyah Panjaitan berhalangan hadir namun tetap digantikan oleh Ibu Grace Meyanti Putri, S.E., M.M., M.E. dan pemateri kedua yaitu Nabila Elok Susmita dari Koordinator Nasional Forum Nasional Sosial Masyarakat 2020. Acara ini terbuka untuk umum dan tidak ada batasan dalam jumlah peserta, peserta yang sudah mendaftar akan diarahkan ke grup WAG dan nantinya akan dikoordinasi langsung. Adapun aturan-aturan tertulis dibuat agar acara berjalan dengan lancar.

Pada sesi pematerian pertama oleh Ibu Grace membahas dari sudut birokrat mengenai pemulihan sosial ekonomi desa pasca pandemi Covid-19. Seperti, bagaimana dampak sosial ekonomi dilihat dari sisi konsumsi dan dunia usaha. Apa saja strategi pemulihan pasca Covid-19 yang sesuai pada fokus pembangunan. Dijelaskan pula mengenai penggunaan dana desa pada tahun 2020 untuk desa tanggap Covid-19, serta apa saja program pemulihan sosial ekonomi melalui peningkatan produktivitas pedesaan. Ibu Grace pun menjelaskan mengenai kolaborasi universitas dan stakeholder, kemudian bisnis model Badan Usaha Milik Desa dalam pemulihan sosial ekonomi pedesaan. Di sela pematerian antara Ibu Grace dan Teh Nabila, moderator mempersilahkan kepada peserta yang ingin bertanya dapat melalui kolom chat maupun dengan menyalakan microphone-nya. Peserta begitu interaktif dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh pemateri.

Doc. Penulis

Pematerian kedua dilanjut oleh Teh Nabila yang membahas dari sudut pandang mahasiswa mengenai permasalahan yang terjadi akibat Covid-19 dari sektor kesehatan, perekonomian maupun sosial. Kemudian apa saja jaringan pengaman sosial dalam mengatasi Covid-19, dan sudah efektif serta bersinergiskah kebijakan pemerintah dan dijelaskan pula mengenai alasan penanganan Covid-19 yang dinilai belum optimal. Serta Teh Nabila pun menyebutkan bahwa mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah.

Acara berlanjut pada sesi tanya jawab kembali, yang kemudian dijawab oleh pemateri kedua. Selanjutnya, sesi tanya jawab diisi dengan diskusi antara pemateri satu dengan pemateri dua yang secara penyampaian materi memiliki perbedaan sudut pandang. Setelah berakhirnya sesi tanya jawab, moderator kemudian menyimpulkan isi pematerian dan kedua pemateri memberikan closing statement sebelum acara ditutup. Dengan diselenggarakan acara ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai dampak dari Covid-19 dan semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir.